PEKANBARU, GORIAU.COM - Pembobolan dana nasabah melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kembali terjadi di Pekanbaru. Modusnya masih serupa, yakni dengan mengganjal lubang kartu dengan korek api. Kali ini korbannya adalah seorang mahasiswi, yang harus merelakan uangnya senilai Rp37 juta ludes dibawa kabur pelaku yang masih dalam pengejaran kepolisian.

Tampaknya warga Pekanbaru harus lebih berhati-hati dalam mengambil uang melalui ATM. Dalam seminggu ini saja, tercatat sudah dua kasus pengurasan uang nasabah dengan modus pengganjalan mesin ATM. Kali ini korbannya adalah Sri Husniati (20), warga jalan Melati Indah, kelurahan Delima kecamatan Tampan.

Informasi yang dihimpun di Mapolresta Pekanbaru, Selasa (26/5/2015), waktu itu korban hendak mengambil uang di ATM Bank Mandiri, yang berlokasi di SPBU jalan Arifin Ahmad, Marpoyan Damai. Pada saat itu, mahasiswi salahsatu perguruan tinggi di Pekanbaru ini tidak berhasil mengeluarkan kartu, lantaran tersangkut di dalam.

Tiba-tiba datang seorang pria yang tidak dikenal dan menawarkan bantuan. Menurut informasinya, pria ini menyuruh korban agar kembali memasukkan kode pin ATM dan mengulang proses dari awal. Tapi tetap saja kartu korban tak juga berhasil dikeluarkan.

Melihat korban dalam keadaan panik, pelaku yang masih diburu polisi ini langsung memainkan trik nya. Dia (pelaku,red) menyuruh korban untuk menghubungi Call Center palsu yang sengaja di setting sindikat ini untuk aksi tipu-tipu. Tanpa curiga, korban lantas menelpon nomor tujuan dengan niat memblokir saldo tabungan.

Sempat korban dipandu oleh pria yang mengaku operator ATM tersebut. Dirinya diminta operator palsu untuk menekan beberapa tombol angka sesuai arahan. Tapi apadaya, kartu korban tetap tidak bisa dikeluarkan, sehingga operator ini meyakinkan, kalau saldo nya sudah aman dan diblokir.

Menurut laporan polisi, pembobolan saldo nasabah ini terjadi pekan lalu. Namun korban baru menyadari jika uangnya sudah ludes pada saat akan menarik dana ke Bank Mandiri, melalui kartu tabungan. Sontak saja, ia langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolresta Pekanbaru, Senin (25/5/2015).

"Kita sudah menerima laporan korban, dan telah meminta keterangan yang bersangkutan guna proses penyelidikan," kata Wakasat Reskrim AKP YE Bambang Dewanto menjabarkan, sesuai laporan polisi yang dibuat korban ke Mapolresta Pekanbaru.

Terkait kejadian ini, AKP Bambang menghimbau masyarakat agar lebih cermat dalam bertindak, bila mengalami kasus serupa. "Bila perlu minta bantuan pihak security di ATM, yang jelas dipekerjakan disana. Karena banyak modus pelaku kejahatan seperti memalsukan nomor call center," himbaunya. (had)