SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Seketika, Ratih (18) menjerit histeris, saat membuka pintu kamar dan melihat Ayahnya Bani bin Carpin (65), tergantung dengan seutas tali tambang yang diikat dari kayu loteng kamarnya. Spontan Ratih berteriak minta tolong dan memeluk tubuh Ayahnya seraya berupaya melepaskan ikatan tali dari lehernya. Sayangnya, nyawa Bani tak tertolong lagi. Ratih semakin histeris, dia tak menyangka Ayah tercintanya nekat bunuh diri.

Peristiwa bunuh diri itu sempat mengegerkan warga RT 1/ RW 6 Desa Bunga Raya, Kecamatan Bunga Raya, Siak, Senin (22/9/14) malam."Saya mau beri Ayah obat, tapi saya kaget melihat tubuh Ayah tergantung di kamar," kata Ratih seperti dikatakan Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan SIK melalui Kapolsek Bunga Raya, AKP Ray Sukri yang dihubungi, Selasa (23/9/14)

Teriakan Ratih mengundang seisi rumah dan tetangga berdatangan ke lokasi kejadian. Wahid (25), suami Ratih dan Hanipah (20), kakak Ratih langsung membantu untuk melepaskan ikatan tali dan menurunkan Ayahnya.

Selang beberapa menit kemudian, tetangga pun berbondong-bondong mendatangi rumah Ratih. Setelah dibaringkan ditempat tidur, barulah diketahui Ayah Ratih tak bernyawa lagi.

AKP Ray Sukri menyebutkan, kematian korban murni akibat bunuh diri. Menurut keterangan keluarga korban, salah satu faktor pemicu korban nekat bunuh diri, diduga karena masalah ekonomi dan penyakit rematik serta malaria yang diidapnya.

"Kata keluarga korban seperti itu, karena ekonominya sedang susah. Selain itu istri korban juga dalam keadaan sakit diabetes dan sedang berobat ke Jawa," jelasnya.

Kronologisnya, lanjut Kapolsek, korban gantung diri dengan menggunakan seutas tali tambang dan sebuah dirigen warna biru. Saat ini, barang bukti telah diamankan.

"Sekitar pukul 09.30 Wib, korban sudah dimakamkan di pemakaman umum Bunga Raya," tutup Kapolsek.(nal)