PEKANBARU, GORIAU.COM - Kepolisian Resort Kota Pekanbaru mencatat delapan orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya, terhitung sejak Januari hingga September 2014. Angka tersebut berasal dari 28 kasus kecelakaan lalulintas (lakalantas) di wilayah Kota Pekanbaru.

"Hingga September 2014, sudah delapan nyawa yang hilang akibat lakalantas," ujar Kapolresta Pekanbaru Robert H Watratan, SH, S.Sos, MH melalui Kasat Lantas, Kompol Zulanda, SIk kepada GoRiau.com, Jumat (26/9/2014).

Selain meninggal dunia, kata Zulanda, masyarakat yang mengalami luka berat mencapai enam orang dan 21 orang lainnya mengalami luka ringan. Meski korban jiwa sedikit, kerugian materil mencapai Rp500 juta.

"Dari keseluruhan kasus, sebanyak 70 persen melibatkan remaja usia sekolah 16-25 tahun," kata Zulanda. Hal ini menandakan masih minimnya kesadaran berlalu lintas di kalangan remaja maupun mahasiswa.

"Kita sedih melihat para remaja tidak memperhatikan keselamatan saat berkendara.

Akan tetapi, bila dibandingkan dengan tahun 2013 lalu, angka kematian di jalan raya mengalami penurunan yang signifikan. Dimana, pada tahun 2013 melayang 13 nyawa dari 21 kasus lakalantas di Pekanbaru.

"Apabila kita membandingkan, maka kecelakaan tahun 2014 mengalami penurunan. Ini menandakan upaya dari Satlantas Polresta sudah membuahkan usaha," kata Zulanda.

Zulanda menyatakan, sejak awal tahun 2014 ini, pihaknya terus melakukan penyuluhan tentang tertib lalu lintas dan lakalantas kepada masyarakat, seperti terjun ke sekolah-sekolah. Selain itu, pihaknya terys melakukan kegiatan represif kepada pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas.

"Kami rutin melakukan 'hunting system' di daerah rawan pelanggaran dan kecelakaan," katanya. Satlantas Polresta Pekanbaru juga melakukan kampanye tertib berlalu lintas melalui baliho dan menambah rambu-rambu lalu lintas di daerah rawan laka.

"Mengoptimalkan kegiatan patroli di daerah rawan kecelakaan, dengan harapan kedepannya tidak ada lagi korban jiwa," tutup Zulanda.(san)