PEKANBARU, GORIAU.COM - Maksud hati hendak meningkatkan ekonomi keluarga, sepasang suami istri (Pasutri), warga kelurahan Labuhbaru Timur kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, justru Mengadu nasib ketangan seorang dukun. Namun naas, dengan alasan ritual ghaib, sang dukun malah melakukan hubungan badan bahkan berkali-kali terhadap istri dari pasiennya.

Niat Ibu rumah tangga (IRT) sebut saja Sasa (41) dan suaminya Maman (bukan nama sebenarnya,red) untuk meminta bantuan magis agar kondisi ekonominya meningkat, malah berujung apes. Bukannya makmur, Sasa rupa-rupanya jadi korban akal-akalan si dukun berinisial AH (51). Modusnya untuk ritual, namun korban diajak berhubungan badan, hingga berkali-kali.

Awal kejadian, ketika Pasutri ini datang ke rumah si dukun cabul di daerah Kubang Raya kabupaten Kampar, Sabtu (13/6/2015) malam lalu. Setelah bertemu, tiga orang ini akhirnya sepakat untuk menjalani semacam ritual pembersihan raga dengan cara mandi air kembang, agar tujuan yang dimaksud bisa tercapai.

Saat tiba pada malam yang sudah ditentukan, Pasutri inipun kembali menemui AH. Keduanya lalu dimandikan dengan sejenis air yang katanya sudah dimantra. Awalnya biasa saja, namun kemudian akal bulus si dukun muncul. Ia lalu memisahkan si istri dari suaminya, masih dengan alasan ritual.

Tanpa rasa curiga, suami korban pun menuruti. Setelah tinggalah mereka berdua saja (si dukun dan korban Sasa), dukun AH lalu meminta korban melepas pakaiannya, hingga tak menyisakan sehelai benangpun melekat di badan.

Entah lantaran takut atau dibawah pengaruh hipnotis, Sasa hanya bisa menuruti. Lalu si dukun meminta istri pasiennya untuk mengambil satu posisi. Endingnya, Sasa justru diajak berhubungan badan. Bahkan menurut keterangan Sasa, perbuatan itu terus terjadi setiap ia dan suaminya bertandang ke rumah sang dukun.

Sampai akhirnya Sasa merasa tak kuat lagi atas pelecehan ini. Dia pun menceritakan peristiwa tersebut kepada suaminya. Setelah berunding, Pasutri ini memutuskan untuk membawa kasus tersebut ke aparat penegak hukum, dan melaporkannya ke Mapolresta Pekanbaru.

"Kita sudah menerima laporan pihak korban, Selasa (23/6/2015) siang tadi. Bagaimana kronologisnya sudah dijelaskan. Selain itu polisi juga sudah menghimpun sejumlah keterangan saksi dan korban untuk kepentingan penyelidikan awal," sebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan Harun, Selasa petang. (had)