SELATPANJANG, GORIAU.COM - Kalau di tempat lain mungkin Long Weekend (akhir pekan yang panjang) dimanfaatkan untuk liburan bersama keluarga, sahabat, pasangan, dan handai taulan ke tempat-tempat rekreasi yang menarik, tapi tidak di Selatpanjang. Di Selatpanjang sangat minum sarana hiburan, di sini hanya bisa melihat laut itupun bukan laut lepas dengan pantai pasir berwarna putih yang terbentang luas.

Sedikit mengulas keadaan di Selatpanjang. Long Weekend di Selatpanjang tidak menyebabkan jalanan menjadi macet layaknya kota yang memiliki kebun binatang atau mungkin layak jalanan menuju puncak di Jawa Barat. Long Weekend di Selatpanjang tidak memberikan efek apapun. Semuanya terasa seperti biasa.Di Selatpanjang sangat minim sarana hiburan. Di Kota Selatpanjang yang merupakan Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti hanya ada tempat karaoke keluarga itupun tidak banyak jumlahnya, hanya satu. Tidak banyak tersedia sarana hiburan bagi anak-anak dan orang dewasa. Bahkan tidak ada sama sekali seperti Amazone, Fun Kiddy, Yadda Toys dan Dea Deo dan lain sebagainya.Lalu yang menjadi daya tarik di Selatpanjang ketika musim libur tiba adalah ke laut, yang disebut laut oleh banyak masyarakat Selatpanjang bukanlah laut lepas dengan hamparan pasir putih yang sangat luas.Yang disebut laut di Selatpanjang merupakan tepian pulau yang menyatu langsung dengan selat. Selat-selat ini pula merupakan batas antara pulau satu dengan pulau yang lain.Tak banyak keindahan yang diberikan laut ini. Hanya ada pasir atau sesai (abuk-abuk kecil dari berbagai sampah, red) atau bahkan pantai lumpur yang bisa sampai ke paha kalau diinjak. Namun, ini tak mengurangi niat pemuda pemudi di Selatpanjang untuk mengunjungi laut ini. Tidak hanya pemuda pemudi, tidak sedikit pula orang tua membawa anak-anaknya ke laut.Pantauan GoRiau.com di Selatpanjang sekitarnya, ada dua laut yang sering didatangi warga yaitu pelabuhan Dorak dan turap di Desa Mekong Kecamatan Tebing Tinggi Barat.Di laut Dorak, hanya ada bebatuan dengan ukuran besar sebagai pembatas tebing agar tidak abrasi. Hanya ada jagung bakar, buah-buahan yang dijual menggunakan motor dengan menu terbatas, dan ice cream, serta ada satu warung yang menjual berbagai makanan.Untuk orang tua yang membawa anaknya ataupun pemuda pemudi biasanya hanya duduk-duduk di batu, foto-foto, ataupun duduk di atas motor sambil melihat air asin di selat-selat itu.Sementara di turap Desa Mekong hanya ada hutan bakau (mangroove, red). Di sini tidak ada jual makanan satupun. Tapi anehnya setiap hari atau hari Minggu tetap saja ada pasangan muda-mudi yang mendatangi turap yang bisa dikategorikan tidak ada apa-apanya itu. Palingan mereka hanya menyisiri turap yang terbuat dari batu itu, sekedar duduk-duduk menunggu sore hari tiba, kemudian kembali lagi ke rumah masing-masing.Itulah sedikit fenomena sarana hiburan di Selatpanjang yang sangat minim. Semoga kedepan ada Investor yang berani berinvestasi di bidang hiburan, agar di Selatpanjang juga merasakan indahnya long weekend atau indahnya hari libur bersama anak-anak, pasangan, teman, sahabat dan handai taulan.(zal)