SAWAHLUNTO - Elfanis, perempuan tua berusia hampir kepala tujuh ini tak pernah mimpi menginjakkan kaki di Rizal Park, Manila, Pilipina, jika bukan sebagai pemilik Oma Homestay di kawasan Tangsi Gunung, Kelurahan Air Dingin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Wanita penuh inspirasi ini baru saja pulang menjemput penghargaan “ASEAN Homestay Award” yang dianugerahkan ASEAN Tourism  Forum di Mindanao Ball Room, Philippine Plaza, Pasay City, Manila, Pilipina, beberapa hari lalu.

She is hero, Menakjubkan, itulah kalimat pujian yang pantas diterima wanita pengusaha rumahan anggota Asosiasi Homestay Sawahlunto ini. “Saya tak pernah mimpi, tapi Allah SWT memberi kesempatan luar biasa hingga saya mampu melihat dengan mata sendiri Joserizal Monument, di sela kegiatan mengikuti prosesi penganugerahan ASEAN Homestay Award katagori ASEAN Homestay Standar yang digelar Kementerian Pariwisata Pilipina, di Manila, pekan lalu (22/1/2016) “ kata pengusaha jasa kreatif ini saat disambangi GoSumbar.com Jumat kemarin (5/2/2016). Kepada media ini, ibu sudah cukup tua tapi masih punya semangat menggebu ini tak menyadari dirinya memperoleh penghargaan berkelas internasional setelah dikabarkan usaha yang dikelolanya bidang jasa sewa rumah tinggal (homestay) menarik perhatian Kementerian Pariwisata RI. Dia adalah nominator kompetitif ketiga yang masuk proses seleksi nasional untuk bisa meraih tiket ke Pilipina menjemput pengahargaan dari organisasi ASEAN Tourism Forum (ATF) yang kini berumur 35 tahun dengan memberikan anugerah “ASEAN Homestay Award 2016-2018” katagori ASEAN Homestay Standard. Dikatakan Elfanis, akrab di panggil Bu Pong ini, untuk bisa sampai ke Manila, Pilipina, menerima anugerah ASEAN Homestay Award, dia dibiayai oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Hanya saja, sedikit uang tambahan jajan dijalanan diperoleh dari keuntungan jasa homestay yang dikekolanya secara mandiri. Kalau dari asosiasi, masih belum mampu karena kas keuangan sangat terbatas. “Semua akomodasi dan transportasi dibiayai Kementerian Pariwisata RI, untuk uang saku harus cari sendiri dari jasa homestay. Dari Pemerintah Kota Sawahlunto tidak ada sama sekali, jangankan itu untuk melepas keberangkatan saya saja tidak ada yang peduli. Inilah yang membuat saya sedih dan kecewa. Namun ibu puas, nama Sawahlunto sebagai destinasi wisata sudah tercatat di organisasi pengusaha homestay ASEAN.” Tutur Bu Pong. “Yang menyedihkan lagi, Pak wali kota sekarang saja (Ali Yusuf-red) hingga kini belum pernah datang dan berkunjung melihat homestay saya ini. Sementara gubenur dan keluarganya sudah beberapa kali datang, termasuk puluhan bahkan ratusan wisatawan asing dan domistik sudah menginap disini ” tambahnya, sembari menghela nafas panjang.

Namun dia mensyukuri, keberhasilan meraih penghargaan ini tak terlepas dari dukungan dan pembinaan berbagai pihak yang dilakukan Asosiasi Homestay Sawahlunto dibawah pimpinan Hj.Kamsri Benti,SE, Kepala Dinas Pariwisata Sawahlunto, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, hingga Kementerian Pariwisata RI. Diakuinya, hanya Pak Kepala Dinas Pariwisata Sawahlunto Efrianto saja yang sering berkunjung dan memotivasi pengelolaan homestay-nya tersebut. Alfanis, tertarik mengelola usaha jasa homestay sejak 9 Mei 2012 silam setelah bergabung dengan Asosiasi Homestay Sawahlunto yang didirikan Hj.Kamsri Benti. Bermodal hanya dengan kemauan dan motivasi serta dukungan penuh wako Amran Nur kala itu, kini usahanya dibawah bendera asosisasi tumbuh subur. Dia bersama rekan-rekan asosiasinya berharap pemko Sawahlunto hendaknya turut memperhatikan pertumbuhan homestay Sawahlunto yang jumlahnya ada sekitar 55 bangunan representatif dansebagian besar ber-AC. Oma Homestay terletak diatas ketinggian tebing perbukitan cadas, sangat tenang dan dipercantik dengan panorama alam yang indah. Fasilitas homestay tak beda jauh dengan fasilitas hotel. Sekarang Oma Homestay sudah memilki 13 kamar ber AC plus ruang fitness yang representatif, Oma Homestay juga mampu mempekerjakan warga sekitar sebagai tenaga cleaning service . Hingga berita ini diturunkan, tercatat sudah 614 tamu dari berbagai bangsa dan profesi yang menginap di Oma Homestay. (Iyos)