JAKARTA- Anda punya rencana ke London, Inggris? Sekitar tanggal 28-29 Mei 2016 mendatang? Please deh, tengok di kawasan Potters Field di London! Tempat yang menjadi destinasi wisata cerita terbaru itu akan disulap dengan nuansa Indonesia. Ajang bertajuk Indonesian Weekend akan digelar di sana. Ajang itu memamerkan potensi budaya, wisata, fashion dan kuliner Indonesia.

Ya, akhir pekan nanti, Potters Fields akan 'dibungkus" beragam materi promosi tentang wisata Indonesia. Sebuah tulisan raksasa "Wonderful Indonesia" akan menghias panggung utama. Tulisan brand pariwisata itu akan menemani 50 stan yang dibagi menjadi zona pariwisata, kuliner, seni dan budaya serta fashion.

"Penggagas acara ini adalah sebuah komunitas warga Indonesia yang tinggal di London. Kami dari Kementerian Pariwisata juga akan mempromosikan daerah-daerah wisata lain di Indonesia," terang Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, Selasa (24/5).

Bagi Kemenpar, ini adalah promosi yang sangat strategis dan cerdas. Potters Field adalah sebuah taman seluas 6.200 meter persegi yang berlokasi tak jauh dari ikon wisata Inggris, Tower Bridge dan Tower of London. Saat akhir pekan, kawasan ini selalu ramai dikunjungi puluhan ribu orang dari berbagai negara.

Diharapkan, acara ini bisa menarik perhatian sekitar 70.000 orang warga London, yang melintas di kawasan Potter Fields. Sejauh ini, kawasan Eropa, utamanya Inggris, masih menjadi pasar pariwisata yang seksi bagi Indonesia.

Dari data Kementerian Pariwisata, sepanjang tahun lalu, jumlah wisatawan Eropa yang datang ke Indonesia mencapai jumlah sekitar satu juta orang. Para wisatawan Eropa paling banyak datang dari Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Rusia Dari seluruh wisatawan asal Eropa itu, jumlah turis Inggris tercatat paling mendominasi.

"Tahun lalu, jumlah turis Inggris mencapai 230.000 jiwa dan pada 2016, sejauh ini sudah 300.000 orang atau meningkat 28,22 persen," tambah Nia.Nia mengakui, jumlah wisatawan asal negeri tetangga seperti Singapore, Malaysia, atau Tiongkok jauh melampaui jumlah wisatawan Eropa. Namun, lanjut Nia, masa tinggal wisatawan Eropa di Indonesia jauh lebih panjang dengan uang yang dibelanjakan juga jauh lebih banyak.

"Mereka rata-rata tinggal di Indonesia selama dua pekan dan rata-rata membelanjakan 2.500 dollar AS," papar Nia.

Tujuan utama para wisatawan Eropa ini, lanjut Nia, sejauh ini masih Bali. Namun, biasanya mereka melanjutkan ke destinasi lain setelah puas berlibur di Bali. "Ajang ini akan kami pergunakan untuk mempromosikan kawasan wisata lain selain Bali. Setidaknya ada 10 destinasi wisata 'new Bali' yang akan siap pada 2019," kata Nia.

Wanita berkerudung itu menyebut, saat ini ada 10 destinasi wisata "branding" yang sudah sangat siap untuk dipromosikan ke pasar pariwisata Eropa. Destinasi-destinasi itulah yang akan ikut dipromosikan di Potters Field.

"Indonesia punya Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo - Tengger - Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Kita juga punya kawasan Joglo Semar dan Banyuwangi, Jawa Timur. Destinasi-destinasi ini akan kami promosikan di Inggris," tuturnya.

Menpar Arief Yahya memuji ide dalam memilih lokasi di Potters Field itu. Tempat itu saat ini dikunjungi ribuan orang, terutama yang sudah pernah membaca atau melihat film Harry Potter yang mendunia itu. "Inggris adalah salah satu negara terbanyak di Eropa yang berwisata ke Indonesia. Tahun 2015 naik, dan triwulan pertama tahun 2016 juga naik bagus," jelas Arief Yahya. (*/dnl)