PEKANBARU - Didik, warga Pekanbaru, Provinsi Riau ini kena apesnya. Uang pecahan Rp50 ribu yang ia rogoh dari dompet ternyata palsu. Hal itu baru disadari saat didik hendak membayar nominal pengisian BBM sepeda motor miliknya di salah satu SPBU.

"Pas tadi bayar, karyawan pengisian BBM bilang kalau uang saya palsu. Saya langsung kaget. Saya ambil lagi dan coba pastikan, memang agak beda tampilan pecahan Rp50 ribu tersebut dari biasanya," ujar Didik saat mengobrol dengan GoRiau.com.

Beruntung si karyawan tidak mengira bahwa Didik berniat buruk. Karena faktanya, dia juga korban peredaran uang palsu ini. "Saya ambil lagi uang palsu itu, pengen saya lihat lagi (pastikan, red). Untung karyawannya nggak mengira yang bukan-bukan," sambung dia.

Didik sudah tidak ingat lagi dari mana sumber pecahan Rp50 ribu itu dia dapatkan. Yang jelas uang tersebut dalam kondisi bergabung dengan beberapa lembar pecahan lainnya. Sebab itu, bila dilihat sekilas, semua tampak normal (tidak ada uang palsu, red).

"Setelah itu saya cek lagi uang palsu tersebut. Memang beda, konturnya agak kasar, warnanya kalau disandingkan dengan pecahan asli memang agak kabur. Kalau diterawang baru jelas perbedaannya. Agak pudar," lanjut dia menggambarkan.

Akhirnya, uang pecahan Rp50 ribu ini pun ia buang agar tidak disalahgunakan. Atas kejadian tersebut, Didik pun ambil langkah siaga supaya ke depan tidak kecolongan lagi. "Untung cuma selembar. Mulai sekarang harus teliti legi," singkatnya, Jumat (1/7/2016) dini hari.

Sebelumnya, kepolisian di Riau juga sudah mewanti-wanti masyarakat supaya lebih waspada terhadap potensi peredaran Upal, khususnya jelang lebaran. Pasalnya momentum seperti ini sering dimanfaatkan pengedar uang palsu untuk bermain. Sasaran dan modusnya pun beragam. ***