PANGKALANKERINCI - Sosialisasi dan upaya membuka lahan dengan cara tanpa membakar terus gencar dilakukan di tengah masyarakat. Kali ini, warga Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti, Riau mempraktekkan langkah tersebut melalui pelatihan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sekitar Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) yang dilaksanakan di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Town Site 2, Pangkalan Kerinci, Kamis (26/5/2016).

Pelatihan yang ditaja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Deputi Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Direktorat Usaha Jasa Lingkungan dan Hasil Hutan Bukan Kayu Hutan Produksi yang bekerja sama dengan Restorasi Ekosistem Riau (RER) ini, mengajak masyarakat agar semakin menyadari pentingnya mengelola lahan secara aman terhadap lingkungan, yakni dengan tidak membakarnya.

Darman, salah satu peserta dari Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, tersebut mengaku pelatihan ini mampu menambah pengetahuannya tentang cara membuka dan mengelola lahan dengan baik.

''Dengan binaan PT GCN (Gemilang Cipta Nusantara-red), kami akan praktekkan dan juga diteruskan kepada masyarakat lain di desa kami, supaya membuka lahan dengan tanpa bakar,'' ujarnya.

Ia juga mengaku baru mengetahui jika di lahan gambut bisa menanam cabe dan tanaman lainnya.

''Kami akan mengajak warga untuk menanam cabe dan tanaman lain jadi tidak hanya kelapa sawit dan karet yang dapat ditanam di sana,'' ujarnya.

Sub Dit Restorasi Ekosistem dan Pemanfaatan Kawasan Direktorat Usaha Jasa Lingkungan Hasil Hutan Bukan Kayu KLHK , Evi Riskiana mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengelolaan lahan yang baik. Pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 25 hingga 26 Mei 2016 ini, lanjut Evi, juga memberikan pengetahuan mengenai restorasi ekosistem.

''Kami di sini membawa 40 warga yang berasal dari berbagai desa di Provinsi Riau untuk belajar mengenai bagaimana mengelola lahan gambut. Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan tanpa bakar. RAPP telah membantu pemerintah dengan berbagai programnya seperti Restorasi Ekosistem Riau (RER-red) dan Desa Bebas Api demi menjaga kelestarian lingkungan,'' ujarnya.

Estate Manager PT GCN Restorasi Pulau Padang, Hartjahjo Ariawan mengharapkan dengan pelatihan ini masyarakat tahu cara menanam dan mengelola lahan di desanya serta juga mengubah paradigma masyarakat jika membuka lahan dengan cara membakar itu salah.

''Dengan pelatihan dari KLHK ini, kami ingin masyarakat mengetahui mengelola lahan dengan baik. Selain itu, kami juga memberikan pengetahuan kepada mereka untuk memanfaatkan potensi alam yang dimiliki desanya, seperti sarang walet,'' tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Community Development (RAPP), Syafri Edi mengatakan pentingnya mengelola hutan dengan baik dan bertanggung jawab, demi kelangsungan hidup di masa depan.

''Tentunya kami dari pihak perusahaan selalu berkoordinasi dengan pemerintah, dan masyarakat serta pihak terkait lainnya untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan dan lingkungan,'' tutupnya. (rls)