SELATPANJANG - Setelah lama menanti di halaman kantor Bupati Kepulauan Meranti, H Said Hasyim yang sebelumnya tengah rapat keluar dan menemui mahasiswa. Mereka terlibat percakapan singkat dengan menyampaikan pernyataan sikap, kemudian menawarkan solusi atas ketidak jelasan beasiswa tahun 2015 itu.

Zuriyadi Fachmi, selaku korlap aksi menyampaikan, hasil rapat mereka beberapa waktu lalu, ada solusi yang ditawarkan ke Pemda.

Yang pertama, Pemda diminta mencari pinjaman ke Provinsi Riau ataupu Bank, kemudian membayar beasiswa yang dijanjikan akan dibayar bulan Maret atau April 2016 lalu.

Kedua, Pemda Meranti diminta mengumumkan nama-nama mahasiswa penerima bantuan beasiswa sesuai dengan hasil verifikasi. Supaya, dengan diumumkan nama itu, mereka punya jaminan untuk meminjam uang kepada orang lain.

"Sebentar lagi pergantian tahun semester. Kami butuh banyak dana," ujar Zuriyadi Fachmi yang diaminkan teman-teman mahasiswa lain.

Solusi ini ditawarkan mahasiswa setelah dari apa yang mereka bicarakan dengan H Said Hasyim tak kunjung mendapat kepastian kapan beasiswa yang telah dijanjikan itu dibayar.

Sebelumnya, H Said Hasyim meminta mahasiswa bersabar atas keterlambatan pembayaran ini. Menutur Said Hasyim, hal itu tidak ada unsur kesengajaan.

"Kita memprioritaskan pendidikan ini. Terkait belum keluarnya dana bantuan beasiswa ini tidak ada unsur kesengajaan. Tahun-tahun sebelumnya dibayar atau tidak, telambat atau tidak," tanya H Said Hasyim.

"Ini tidak ada kesengajaan dan tidak ada niat kami melalaikan. Masalah situasi keuangan bukan hanya di Meranti, tapi juga di negara. Pengurangan APBN berdampak pada Meranti," tambah H Said Hasyim.

Dijanjikan H Said Hasyim, apabila dana ditransferkan dari pusat ke daerah, mereka akan segera membayar, apa yang telah menjadi program pemerintah ini (beasiswa, red). Perkataan Said Hasyim ini direkam langsung oleh mahasiswa untuk melakukan tuntutan kedepannya andai tidak ditepati.

Ratusan mahasiswa ini menuntut kejelasan pembayaran beasiswa yang tak kunjung ditepati. Beasiswa sebelumnya dianggarkan pada APBD 2015 lalu. Oleh karena terjadi kekosongan kas daerah, Pemda berjanji akan membayar pada anggaran 2016. Namun, hingga pertengahan tahun, APBD itu tak juga dibayarkan.

Tanggal 27 Mei 2016 lalu, pejabat Meranti dan DPPKAD telah menggelar rapat bersama mahasiswa di Pekanbaru. Namun, tidak mendapat solusi sebagaimana diharapkan. Sehingga, Senin (30/5/2016) ratusan mahasiswa datang ke kantor bupati. ***