SELATPANJANG - Ratusan mahasiswa hanya diizinkan sampai ke halaman Kantor Bupati Kepulauan Meranti. Mereka terhenti di bawah tiang bendera merah putih yang jaraknya sekitar 25 meter dari gerbang masuk kantor Bupati Kepulauan Meranti Jalan Dorak Selatpanjang.

Saat sampai di dekat lokasi tiang bendera merah putih, tengah lapangan, ratusan mahasiswa terhenti. Mereka tidak diizinkan menyampaikan aspirasi hingga ke lokasi yang diinginkan (di depan gerbang masuk kantor bupati, red).

Di hadapan Said Hasyim dan AKBP Asep Iskandar SIk MM, mahasiswa sempat meminta izin untuk berorasi di depan pintu masuk kantor. Namun, permintaan itu tidak mendapatkan izin.

"Tadi di luo, tapi sekarang dah dalam. Ade aku bengak dengan mike," kata Said Hasyim menjawab dengan logat Melayu menjawab pernyataan mahasiswa yang menuntut tidak ada dusta di antara kita.

"Aku mintak wakil masuk ke ruangan, kite bebual. Tapi jangan semue," tambah Said Hasyim.

Namun, mahasiswa enggan menurutpi permintaan Said Hasyim.

Said Hasyim, Asep Iskandar, dan beberapa pejabat sempat ke ruangan untuk rapat. Sementara ratusan mahasiswa duduk-duduk di halaman kantor bupati meranti.

Ratusan mahasiswa ini menuntut kejelasan pembayaran beasiswa yang tak kunjung ditepati. Beasiswa sebelumnya dianggarkan pada APBD 2015 lalu. Oleh karena terjadi kekosongan kas daerah, Pemda berjanji akan membayar pada anggaran 2016. Namun, hingga pertengahan tahun, APBD itu tak juga dibayarkan.

Tanggal 27 Mei 2016 lalu, pejabat Meranti dan DPPKAD telah menggelar rapat bersama mahasiswa di Pekanbaru. Namun, tidak mendapat solusi sebagaimana diharapkan. Sehingga, Senin (30/5/2016) ratusan mahasiswa datang ke kantor bupati. ***