BUKITBATU - Desa Sungai Pakning meraih juara umum pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-27 Tingkat Kecamatan Bukit Batu tahun 2016 yang digelar di Desa Tanjung Leban.

Piala juara umum diserahkan Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad pada acara penutupan MTQ ke-27 tingkat Kecamtan Bukit Batu, Selasa malam (3/5/2016). Sedangkan qori terbaik diraih Nurhalin utusan dari kafilah Desa Pangkalan Jambi.

Hadir dalam malam penutupan, Camat Bukit Batu M Fadlul Wajdi, anggota DPRD Bengkalis Aisyah, Ketua Panita Atim yang juga Kepala Desa Tanjung Leban, Ketua Majelis Hakim Syafrudin dan unsur upika dan seluruh tokoh masyarakat Kecamatan Bukit Batu.

Pada kesempatan itu, Wabup mengaku bahagia karena dapat berkumpul dengan para qori dan qoriah, hafizh dan hafizhah, seluruh kafilah dan seluruh elemen masyarakat se-Kecamatan Bukit Batu. ''Selain mendapat berkah dan kian meneguhkan iman dan taqwa kepada Allah SWT., semoga kehadiran kita di tempat ini, kian menguatkan ukhuwah islamiyah, khususnya bagi umat Islam di Kecamatan Bukit Batu ini,'' tandasnya.

Pada kesempatan itu Wabup juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandeng tangan dan berperan aktif dalam setiap derap pembangunan di Negeri Junjungan.

''Salah satu azam yang ingin diwujudkan melalui pembangunan yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan di Kabupaten Bengkalis, menjadikan Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil sebagai kawasan industri. Untuk itu butuh peran aktif seluruh lapisan masyarakat,'' ungkap.

MTQ ke-27 ini sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan insan cinta kitabullah menuju kecamatan Bukit Batu sebagai kawasan industri dan wisata religius, sebagaimana tema yang diusung, menurut hemat kami, merupakan sebuah pemikiran yang sangat brilian. Karena itu pula, meskipun MTQ ke-27 tingkat kecamatan Bukit Batu di Desa Tanjung Leban ini, malam ini akan ditutup secara resmi, diharapkan azam yang digantungkan melalui kegiatan ini, tidak boleh berhenti sampai malam ini saja. Tetapi harus tetap ditumbuhsuburkan, mesti ditumbuhkembangkan melalui kegiatan keagamaan lainnya, sehingga kita dapat memetik buah manis yang diharapkan. Misalnya, melalui cermaah agama, majelis taklim, wirid pengajian.

''Berbagai masukkan dari umat Islam di Bukit Batu ini, harapan kita semua azam ini tidak menimbulkan berbagai persoalan baru. Karena esensi pembangunan itu, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat, bukan memunculkan persoalan baru,'' tandas Muhammad

Dikatakan Muhammad, pembangunan dimanapun akan selalu dihadapkan pada dua dampak yang selalu menyertainya, baik itu manfaat atau dampak positif, maupun pengaruh sisi negatifnya. Sebagaimana sisi positif, sisi negatifnya juga dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, baik itu sosial, budaya, kehidupan religius dan sebagainya.***