SELATPANJANG - Film Bakung di Tepi Tasik karya Sanggar Seni Kepurun Desa Alai Selatan, Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau, dapat tanggapan positif dari masyarakat. Atas banyaknya permintaa, film yang menceritakan tentang menjaga hutan lindung itu kembali diputar.

Pemutaran untuk kedua kalinya ini digelar di halaman Kantor Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Sabtu (6/2/2016). Sebelumnya film ini sempat diputar di komplek perkantoran Kecamatan Tebingtinggi Barat, Sabtu (30/1/2016).

Pemutaran film atas permintaan banyak masyarakat itu difasilitasi oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti Drs H Ismail Arsyad, bekerjasama dengan Komunitas Seni Muda Bernas (Kemas), dan Sanggar Bathin Galang Desa Bokor.

H Ismail kepada GoRiau mengatakan, memang sejak pemutaran pertama itu, banyak masyarakat yang bertanya-tanya kapan film itu diputar di Selatpanjang. Untuk itu, Ia berinisiatif untuk menfasilitasi apa yang menjadi permintaan warga Kota Sagu.

Dalam pemutaran film di halaman Kantor LAMR Meranti ini, juga ada penampilan dari Kemas Meranti.

Pantauan GoRiau malam itu, ratusan warga terlihat duduk selimpuh di halaman kantor LAMR Meranti. Beralaskan karpet merah, sedikitpun ratusan warga ini beranjak hingga film selesai.

Selain itu, ratusan orang terlihat pula duduk di atas kendaraan roda dua sambil menyaksikan film produksi sanggar yang digawangi oleh Saipul Rizan. Malam Minggu itu terlihat sangat berbeda dengan diadakan nonton bersama ini.

Terlihat pula mantan Anggota DPRD Meranti Afrizal Cik, pihak LAMR Meranti Abdullah, guru SMA N 2 Dewi, puluhan pemain Film Bakung di Tepi Tasik.

Film ini menceritakan tentang pentingnya menjaga hutan. Syuting mengambil lokasi di Desa Tanjung Darul Takzim Tebingtinggi Barat. ***