PEKANBARU - Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Riau telah menggunakan 10 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) nya. Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan bupati terkait mengeluarkan Surat Keputusan (SK) darurat untuk menggunakan sisa cadangan berasnya.

"Kebetulan saya telah menemui pimpinan Bulog Riau, ternyata CBP nya sudah dipakai 10 ton dan sisanya siap digunakan," papar Khofifah kepada GoRiau.com, Sabtu (13/2/2016) di Balai Serindit Gendung Daerah Provinsi Riau.

Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) nya, Kemensos memberi kewenangan kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi menggunakanCBP saat darurat bencana alam maupun sosial.

"Penggunaan CBP ini bertahap, untuk mengeluarkan 100 ton beras bisa dilakukan oleh bupati/walikota," jelasnya.

Kemudian, jika 100 ton beras tersebut belum juga menutupi kekurangan yang ada, maka gubernur diberikan kewenangan untuk menggunakan CBP dari gudang Bulog divisi regional (divre) dan sub-divre sebanyak 200 ton.

"Kalau 200 ton melalui SK kedaruratan gubernur tidak mencukupi juga, barulah Kemensos yang menggeluarkan beras diatas 200 ton," jelas Khofifah lagi.

Lanjut Khofifah, seandainya Bupati Kampar, Jefri Noer akan menggunakan CBP nya, Bulog telah menyiapkan pasokan beras. Ia pun menjelaskan bahwa buffer stock beras berada ditiga titik. Untuk wilayah Sumatera berada di Provinsi Palembang, Pulau Jawa di Bekasi, dan Wilayah Indonesia Timur di Makassar

"Bupati Kampar kalau mau menggunakan CBP nya, Bulog sudah siap deliveri," tutup Mensos tersebut. ***