DURI - Dalam rangka Operasi Antik Siak 2016, tim gabungan yang melibatkan Satuan Reserse Narkoba Polres Siak, Polsek Minas dan Polsek Kandis, berhasil mengamankan dua bandar besar sabu di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Senin (8/2/2016) sekitar pukul 00.05 WIB.

Tim gabungan dipimpin oleh Plt Kapolsek Kandis, AKP Bantu Tumanggor, Panit I Reskrim Polsek Kandis, Ipda Faisal SH, dibantu oleh Kanit ll Operasi Antik 2016 Polres Siak, Ipda Noki Loviko SH, Tim Opsnal Polsek Minas dan anggota Opsnal Polsek Kandis.

Awalnya, tim lebih dulu mengamankan pengedar sabu berinisial Ne (27) di belakang Kantor Koramil Kandis. Dari tangan Ne diamankan 1 paket sabu. Setelah dilakukan pengembangan, sekitar pukul 00.30 WIB, tim mengamankan Is (35) dan barang bukti 1 paket sabu seharga Rp200 ribu.

Tak puas sampai disitu, tim yang dipimpin oleh Ipda Noki Loviko, mengejar dua bandar besar sabu di Kecamatan Kandis dan berhasil mengamankan My (37) yang berprofesi sebagai irt (ibu rumah tangga) di rumahnya Jalan Sukaramai RT02 RW06 Kelurahan T Samsam, Kecamatan Kandis, sekitar pukul 02.30 WIB.

"Barang bukti yang kita amankan dari tangan My, yaitu 1 paket besar sabu, 2 paket kecil sabu, 1 unit timbangan digital, uang hasil penjualan Rp200 ribu, 2 unit handphone dan1 kotak plastik tempat penyimpanan sabu," ujar Kapolres Siak, Ino Harianto didampingi Kasat narkoba, AKP Ali Azhar kepada GoRiau.com, melalui Ipda Noki Loviko.

Sementara Sh (39) Jalan Lintas Pekanbaru-Duri kilometer 73, Kelurahan T Samsam, Kecamatan Kandis, sekitar pukul 04.00 WIB. "Dari tangan Sh, diamankan 6 paket sabu dan 1 unit handphone," ulas Ipda Noki.

Ipda Noki menjelaskan, My dan Sh merupakan pelaku narkoba yang masuk daftar pencarian orang (dpo) Polsek Minas, sejak lama. Tertangkapnya dua bandar besar sabu di Kandis ini, tak terlepas dari kerjasama tim yang begitu kompak di lapangan.

"Ne dan Is, berperan sebagai kurir. Sementara bandar besarnya My dan Sh. Saat ini keempat pelaku sudah diamankan di Mapolres Siak dan barang buktinya. Kita juga lakukan pengembangan, apa masih ada pelaku lainnya yang terlibat," tutup Ipda Noki menjelaskan kepada GoRiau.com.***