PEKANBARU - Ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, Jumat (15/4/2016) bersorak, ketika Plt Gubri, Arsyadjuliandi Rachman memastikan kalau oknum yang melakukan pemukulan Rabu siang lalu dinonaktifkan dari jabatannya.

Keputusan itu diambil hingga nanti menunggu proses dari tim yang dibentuk Plt untuk menyelidiki dugaan pemukulan itu. "Menjelang satu minggu, oknum yang diduga terlibat dinonaktifkan sementara," tegas Andi Rachman (sapaan akrab, red), di depan ribuan mahasiswa.

Selain itu, Plt Gubri juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk membentuk tim sendiri yang berguna dalam mengawasi tim bentukan pemerintah tersebut, termasuk hasil putusannya nanti. "Silahkan ditunjuk, nanti bisa berkoordinasi dengan tim pemerintahan," kata dia.

Lainnya, Plt Gubri juga bakal membuko forum, dan dirinya berjanji siap diundang ke kampus untuk membicarakan berbagai aspirasi mahasiswa. "Kalau bisa kita hindari hal seperti kemarin. Saya rasa Pemprov Riau sudah terbuka dan mahasiswa bisa berkomunikasi dengan kami," ungkapnya.

Atas kebijakan ini, ribuan mahasiswa yang sudah bertahan sejak sore akhirnya bisa menerima itu. Mereka pun membubarkan diri. Namun sebelumnya, mahasiswa berjanji bakal memantau perkembangan dari putusan tim.

"Sesuai tuntutan, kami minta Karo Humas dicopot, begitu juga Kasatpol PP Provinsi Riau serta oknum pengamanan yang terlibat pemukulan terhadap kami mahasiswa. Kami akan pantau prosesnya, sesuai janji pak Plt, yakni satu minggu," ungkap Presiden Mahasiswa, Andres P.

Setelah itu, mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib. Bahkan konvoi mereka dikawal oleh Satuan Polisi Lalu Lintas Polresta Pekanbaru. Selain itu, aparat kepolisian juga mengerahkan sekitar 300 personil gabungan, dibantu Sabhara Polda Riau. ***