BENGKALIS - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan kembali menggelar Program Jaring (Jangkauan Sinergi dan Giudeline ) mengandeng Industri Perbankan serta Industri Keuangan Non Bank (IKNB ) menggelar kegiatan Expo Program Jaring (Jangkau, Sinergi dan Guideline) di Gedung Cik Puan, Senin (2/5/2016). Bengkalis merupakan daerah keempat dilaksanakan kegiatan serupa setelah pertama kali diresmikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di Pantai Bodia Takalar, Sulawesi Selatan pada 11 Mei 2015.

Program ini bertujuan mendukung Nawacita dengan target utama meningkatkan kredit dan pembiayaan di sektor dan perikanan serta mendorong perluasan akses masyarakat di sektor KKP ke layanan jasa keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, perkembangan program Jaring selama setahun ini berjalan sesuai rencana dengan berhasil mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan terhadap bisnis disektor kelautan dan perikanansehingga kridit perbankan dan pembiyaan ke sektor ini terus meningkat.

''OJK akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan porsi pembiayaan disektor kelautan dan perikanan yang manfaatnya sangat besar bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,'' ujar Muliaman.

Jumlah bank yang mengikuti Program Jaring sejak diluncurkan Mei 2015 saat ini sebanyak 16 bank, atau bertambah 8 bank sejak pertama diliuncurkan. Ini pertanda positif terhadap berjalannya program Jaring ke depaan sessuai dengan cita-cita pemerintah.

Selain perbankan, partner program jarring adalah industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorium Perusahaan Pembiyaan, Ansuransi Jiwa, Ansuransi Umum dan Penjaminan. Perum Jamkrimdo dan Jamkrida juga turut mendukung program Jaring.

Realisasi kredit Jaring sampai dengan Desember 2015 mencapai Rp6,69 triliun atau 124,5 % dari target Rp5,37 triliun. Dengan bertambahnya 8 bank partner di tahun 2016 , total penyaluran kreidit 16 bank partner tahun 2016 ke sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp9,2 triliunatau tumbuh 24,2 % dibanding realisasi kridit 2015. Sementara target ke sektor maritim sebesar Rp42,8 triliun.

Sedangkan secara keseluruhan perbankan, penyaluran kredit pada Sektor Maritim sampai akhir tahun 2015 sebesar Rp. 97,8 triliun sedangkan sektor Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 21, 4 triliun.

Sambut Baik

Sementara Bupati Bengkalis, Amril Mukminin menyambut baik program ini. Mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini berharap program Jaring ini dapat memberikan kemudahan nelayan dalam menjangkau akses keuangan.

"Harapan kami tentunya, program ini juga dapat meningkatkan akses pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan di kabupaten bengkalis, dalam meningkatkan pengelolaan keuangan, khususnya yang berbasis keluarga," ujar Amril yang saat pembukaan kegiatan expo tersebut menggunakan busana Melayu warna hijau tua.

Dengan adanya program Jaring, Amil optimis, para nelayan di Kabupaten Bengkalis akan mampu meningkatkan kemampuan nelayan dalam mengelola keuangan mereka. Sehingga diharapkan tidak lagi bergantung pada satu pihak tertentu saja.

Pasalnya, selama ini pelaku usahanya, khususnya nelayan di daerah in, belum terbiasa mengelola keuangan dengan baik, sehingga sebagian besar masih tergantung pada toke/pedagang pengumpul. Karena itu, Program Jaring diharapkan dapat memberikan efek kemudahan kredit di sektor kelautan dan perikanan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Bengkalis. Tujuan program ini untuk menjawab kebutuhan akan informasi memadai tentang sektor kelautan dan perikanan. Sepertibasis data kelautan dan perikanan, skim pembiayaan, pemetaan resiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait.

Hadir pada pembukaan Expo Program Jaring di Cik Puan tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK RI Muliaman D Hadad, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI H Jhon Erizal, para pimpinan bank dari Jakarta, Asisten II Setdaprov Riau Masperi, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Ahmad Soekro Tratmono, Kepala OJK Provinsi Riau Muhammad Nurdin Subandi dan Wakil Bupati H Muhammad.(ail)