DURI - Memasuki musim kemarau tahun ini, jumlah debit ahir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Duri berkurang hingga 25 persen. Berkurangnya pasokan ahir itu diakui mempengaruhi layanan warga yang menjadi pelanggan perusahaan milik pemkab Bengkalis tersebut.

"Biasanya itu suplay air 60-70 liter perdetik, sekarang hanya 45 liter perdetik. Sehingga, terpaksa 1 IPA (instalasi pengolahan air) dimatikan hingga suplay air stabil dari Chevron," kata Kepala Cabang PDAM Duri, Irdan kepada GoRiau.com, Jumat (1/7/2016).

Diakuinya, pengurangan debit air itu berpengaruh terhadap layanan pelanggan yang mencapai 7.872 sambungan kerumah. Sehingga membuat pihaknya merubah sistem distribusi air, 1 hari hidup dan 2 hari mati dan itu pun dilakukan secara berkala untuk di Kota, sementara di Sebanga 2 hari air mengalir dan 6 hari air mati.

"Supaya air bisa merata sampai kepada pelanggan, maka sistem distribusinya juga harus dibagi dengan baik. Kita berharap masyarakat mengerti dengan kondisi debit air yang menurun ini," ujar Irdan.

Menurut Irdan, kondisi ini tidak tahu sampai kapan berlangsung. Sementara, wacana suplay air dari sungai Jurong belum juga teralisasi karena proyek crosing yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bengkalis tahun 2013 lalu belum bisa digunakan. "Harapan kita cuma sungai Jurong itu, tapi belum juga bisa," tutup Irdan. ***