SIAK SRI INDRAPURA, - Sepanjang lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melarang truk pengangkut kayu, CPO dan batubara beroperasi. Kendaraan yang diizinkan melewati jalan di Siak seperti angkutan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, ternak, sembako, pupuk dan barang antaran pos.

"Truk-truk yang bersumbu lebih dari dua, dilarang beroperasi selama lebaran. Terhitung dari tanggal 3-10 Juli 2016," jelas Wakil Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi saat memimpin rapat Pengamanan dan Monitoring Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran di Ruang Pucuk Rebung Kantor Bupati Siak, Rabu (29/6/2016).

Rapat koordinasi persiapan pengamanan mudik lebaran itu juga diikuti unsur Polri, TNI, Dishub, Satpol PP dan Dinas Kesehatan.Wabup menyampaikan puncak mudik diperkirakan 3 Juli atau H-3 dan arus balik tanggal 10 Juli atau H+4.

Wabup menjelaskan, penyelenggaraan angkutan lebaran mencakup seluruh wilayah Kabupaten Siak dengan titik berat daerah pengendalian meliputi, terminal angkutan penumpang, pelabuhan laut dan penyeberangan laut dan sungai yang ada di Siak. "Keputusan ini sudah bisa dimulai dari H-7 sampai H+7 lebaran tahun ini," jelasnya.

Dalam rapat tersebut Alfedri  juga menegaskan untuk daerah rawan kemacetan, daerah rawan kecelakaan dan rawan longsor agar segera di carikan solusinya. Seperti memasang rambu-rambu jalan dan lampu peringatan.

Ia juga ingatkan agar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan berkoordinasi dengan SPBU/APMS untuk dapat menjamin ketersediaan BBM bersubsidi diseluruh SPBU/APMS di Siak dengan menembus DO yang telah ditetapkan.

"Semua pihak termasuk Camat, Upika ataupun masyarakat diimbau untuk sama-sama mengawasi pengisian menggunakan jerigen," jelasnya.

Kemudian diharapkan juga koordinasi antara Dishub, Kepolisian dan Satpol PP untuk penertiban parkir di Jembatan Siak, Jembatan Perawang dan Jembatan Teluk Mesjid mengingat saat arus mudik sarana itu kerap digunakan oleh muda-mudi untuk sekedar nongkrong atau berehat di sisi kiri. "Tentu sangat membahayakan para pengguna lalu lintas di jembatan tersebut. Di samping itu mobil derek disiapkan dan harus On Call, alat komunikasi radio panggil minimal setiap posko ada 2 unit," imbuhnya.

Wabup juga menegaskan agar lapangan depan Istana Siak tidak jadi lahan parkir lagi, sebab lokasi seputaran istana akan digelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Sementara itu, Kadishub dan Infokom Kaharuddin mengatakan, sampai saat ini arus penumpang belum ada lonjakan. Hal ini terjadi akibat dari faktor perekonomian yang cenderung menurun, dan anak-anak sekolah sudah diliburkan. Kemudian kebijakan dari PT IKPP bersama BPJS telah menyediakan sarana bus untuk mudik dengan tujuan Sumatera Barat dan Sumatera Utara."Hal itulah  menyebabkan menurunnya angka pemudik tahun ini. Untuk ketersediaan mobil derek kita telah menyiapkan 2 unit, dan kita telah menyurati pihak perusahaan sesuai yang dibutuhkan," tutupnya.(rls)