SELATPANJANG - Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Yulian Norwis SE MM, mengakui bahwa di Kepulauan Meranti potensi pertaniannya sangat besar. Potensi inilah yang dijual Yulian Norwis ke pusat, sehingga untuk tahun ini saja Kepulauan Meranti, Riau, dapat kucuran dana sebesar Rp40 miliar lebih.

Hal itu diakui Yulian Norwis, saat berbincang-bincang dengan GoRiau, Sabtu (6/2/2015). Kata laki-laki yang akrab disapa Icut itu, tahun ini Meranti dapat kucuran dana dari pusat lebih kurang Rp40 miliar. Ini untuk program buka lahan baru atau cetak sawah seluas 1.400 hektar dan melanjutkan program padi, jagung, dan kedelai (pajale).

"Kalau untuk cetak sawah baru itu ada 15 titik di enam kecamatan," ujar Icut.

Adapun enam kecamatan yang telah disurvei DPPKP dengan TNI AD (sesuai MoU kementerian dengan TNI-AD) adalah di Kecamatan Merbau, Kecamatan Pulaumerbau, Kecamatan Rangsang, Kecamatan Rangsangbarat, dan Tebingtingi Timur.

Diakui Icut, 15 lokasi di enam kecamatan yang mereka usul ini telah diterima oleh pusat. Sebab, lahan yang akan digunakan untuk cetak sawah baru ini merupakan kawasan yang klin dan klir, diperbolehkan sebagai lahan pertanian sesuai dengan ketetapan RTRW.

Dengan bertambahnya 1.400 Ha lahan sawah baru ini, setidaknya untuk tahun 2016 akan ada sekitar 5.600 Ha sawah nantinya. Dari 5.600 Ha sawah, ditargetkan akan menghasilkan beras lebih dari 18.000 ton pertahun. "Itu penanaman untuk satu kali dalam setahun. Kalau dua kali setahun, kebutuhan beras di Meranti bisa terpenuhi, tapi ini akan dipengaruhi oleh air dan keinginan dari petani itu," tambah Icut yang juga mengatakan bahwa saat ini kebutuhan beras di Meranti sekitar 26.000 ton untuk setiap tahunnya. ***