PEKANBARU - Aktivitas mudik alias pulang kampung di Provinsi Riau sedikit terganggu akibat munculnya kabut asap, dampak dari kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang dilakukan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Salah satu yang terpantau, di kawasan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Sabtu (2/7/2016) pagi.

Di sini kepekatan kabut asap sangat terasa. Bahkan jarak pandang di jalan raya hanya berkisar 500 meter. Itu membuat pengendara mesti lebih waspada dan wajib mengurangi laju kendaraannya. "Saya sangka ini kabut, pas buka jendela mobil, terasa bau asap," ujar Anggi Romadoni, pemudik yang melintas di sana.

Kepada GoRiau.com, Anggi mengatakan, dirinya sempat ngobrol dengan warga sekitar terkait munculnya asap tersebut, yang diduga diakibatkan aktivitas pembakaran lahan dan hutan. "Katanya baru hari ini (muncul asap, red). Tapi memang terasa sekali pagi tadi," sambung dia.

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Sabtu pagi menyatakan, bahwa ada 10 titik panas (Hotspot) yang terpantau satelit. Sebarannya antara lain Bengkalis, Rohul, Siak dan Rohil dengan masing-masing dua titik panas. Pelalawan serta Kepulauan Meranti dengan masing-masing satu titik panas.

"Untuk yang level confidencenya (berpeluang titik api, red) di atas 70 persen kita hitung ada sekitar enam titik, yakni di Bengkalis dan Rohul dengan masing-masing dua titik dan Kepulauan Meranti serta Rohil dengan masing-masing satu titik," ungkap Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Sementara itu kemarin, Satgas Udara turun ke area lahan yang terbakar di wilayah Bangko Pusako, Rokan Hilir. Pemantauan ini bahkan melibatkan prajurit Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas Pulanggeni. Tak tanggung-tanggung, para prajurit tersebut melakukan penyegelan area yang terbakar itu.

"Mudah-mudahan tidak terlambat mengingatkan, kami tidak akan tinggal diam, kami akan melaksanakan operasi penegakkan hukum," ucapan tegas dari Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi, Jumat (1/7/2016). ***