BENGKALIS - Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, tercatat sebanyak 606 kasus DBD terjadi dalam rentang waktu Januari hingga Juni 2016. Meski tergolong tinggi, namun beberapa bulan terakhir frekwensinya cenderung menurun.

Dari ratusan kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bengkalis hingga pertengahan tahun ini, enam kasus diantaranya mengakibatkan korban meninggal dunia. Mereka yang terserang DBD dan meninggal dunia ini sebagian besar adalah anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis melalui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dan Lingkungan Irawadi mengakui jika sebagian besar kasus DBD ini terjadi dikarenakan persoalan kebersihan lingkungan yang terganggu. Untuk itu prilaku hidup bersih perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.

"Disamping itu meningkatnya intensitas curah hujan, diyakini menjadi faktor meningkatnya perkembangbiakan nyamuk DBD (aedis agypty) yang dengan mudah menyebarkan virus DBD kepada manusia, terutama anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah," kata Irawadi.

Sesuai data jumlah kasus DBD yang terjadi di Bengkalis sepanjang bulan Januari-Juni 2016, pada bulan Januari sebanyak 254 kasus DBD dan 3 kasus meninggal dunia. Pada bulan Februari menurun menjadi 148 kasus dan 1 kasus meninggal dunia.

Pada Maret jumlah kasus mengalami penurunan kembali dan ditemukan hanya 84 kasus dengan 1 kasus meninggal dunia, kemudian diikuti pada bulan April sebanyak 40 kasus DBD dan 1 kasus meninggal dunia. Sementara pada bulan Mei terjadi penurunan kasus DBD yang signifikan hanya 29 kasus. Namun pada Juni terjadi peningkatan kembali mencapai 51 kasus.

Melihat tren atau siklus turun naiknya frekwensi kasus DBD yang terjadi setiap tahun, peningkatan curah hujan menjadi faktor meningkatnya kasus. Di Bengkalis diprediksi peningkatan curah hujan akan terjadi pada bulan Agustus-Desember mendatang. Karenanya juga, pencegahan DBD mesti dilakukan secara baik dan tepat.

Guna memutus mata rantai dan menekan terjadinya DBD yang puncaknya terjadi pada bulan November hingga Desember (curah hujan tinggi), Dinas Kesehatan Bengkalis segera melakukan penyebaran sebanyak 125 ribu Kartu Rumah bagi memantau jentik-jentik.

Diperkirakan pada Agustus-September nanti akan disebarkan serbuk abate untuk membunuh jentik-jentik di setiap rumah tangga, terutama pemukiman masyarakat yang rentan terserang DBD.***