JAKARTA- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hari ini menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR- RI, terkait penggunaan anggaran dana dan kegiatan persiapan Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang, Kamis (11/02/2016) di Ruang Rapat Komisi X DPR.

Pemaparan tersebut juga terkait dengan anggaran Tahun 2015 dan penggunaan anggaran tahun 2016.

Anggaran Asian Games 2018 yang mencapai 574 miliar tersebut dianggap belum cukup oleh pihak Kemenpora, namun pihak Komisi X DPR RI justru mempertanyakan prestasi apa yang bisa didapat dari anggaran yang sudah dicairkan melalui satlak Prima sebesar Rp500 miliar.

Komisi X DPR-RI juga menanyakan serta meminta laporan rinci terkait dana yang sudah dicairkan dan digunakan Kemeterian Pemuda dan Olahraga dalam persiapan Asian Games 2018.

Sesmenpora Alfitra Salamm kepada Legislatif.co (GoNews Group) mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke Komisi X DPR RI, terkait penggunaan dana yang sudah dipakai baik melalui KONI maupun Satlak Prima. Namun pihaknya juga mengakui belum melaporkan secara rinci.

"Kita sudah melaporkannya, namun anggota Komisi X meminta laporan tersebut secara rinci dari mulai dana yang dipakai untuk persiapan termasuk ke cabor-cabor dan para atlet itu sendiri," jelas alfitra disela-sela istirahat makan siang.

Bukan hanya itu saja, menurutnya serapan anggaran juga sudah disampaiakn untuk atlet dalam menjalankan try out, namun laporanya memang belum rinci sampai ke cabor.

"Untuk 2016 Satlak Prima sendiri sudah menganggarkan sekitar Rp600 miliar, namun yang disetujui dan sudah kita terima turun menjadi Rp500 miliar. Kita berharap pada APBNP nanti bisa mengajukan kembali sekitar Rp700 miliar, tapi menurut tanggapan dari Dewan kemungkinan akan sulit untuk mencapaiany," jelasnya.

Komisi X menurut Alfitra juga mempertanyakan, jika memang dana yang diajukan sulit untuk dicapai, apa yang akan dilakukan pihaknya terutama pada target pencapaian medali pada cabor-cabor yang bernaung dibawah Satlak Prima.

"Jika kita ditarget harus mendapat 12 medali emas. Ya secara otomatis jika dananya kurang kita harus mampu berbuat lebih, kita harus tau kira-kira cabang olahraga apa yang bisa mewujudkan terget. Pada intinya kita harus pintar-pintar dengan jumlah dana yang terbatas," pungkasnya. ***