PEKANBARU - Pusdokkes Mabes Polri, akhirnya merilis hasil tes DNA temuan tulang belulang manusia di Jalan Lintas Timur, KM 15, Desa Baru Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. sample tulang tersebut ternyata memiliki kecocokan dengan pihak keluarga bocah perempuan bernama Angelika.

Berbulan-bulan menanti kabar, akhirnya kepolisian merilis hasil pasti tes DNA ini. Keterangan yang dirangkum GoRiau.com, sample tulang ini memiliki kecocokan dengan sample dari keluarga terduga korban bernama Angelika, umur 11 tahun. "Hasilnya positif (cocok)," benar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.

Guntur yang ditemui GoRiau.com, Senin (30/5/2016) menjelaskan, setelah menerima hasil ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau selanjutnya akan melakukan penyelidikan lebih dalam terkait motif dari kematian Angelika, di mana hanya dalam waktu dua minggu hilang, sang bocah ditemukan sudah jadi tulang belulang.

"Dari hasil tes DNA dan petunjuk ini kita akan selidiki, apakah dugaannya korban ini dibunuh atau seperti apa. Kasusnya masih ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Riau. Nanti pasti juga akan kita lakukan gelar perkara, untuk mencari titik terang termasuk modusnya, kita pelajari dulu," bebernya.

Guntur belum mau terburu-buru memastikan sebab kematian anak dari Lenta Pardosi tersebut, apakah diduga sengaja dibunuh atau bagaimana. "Semua data-data dari hasil olah TKP kita selidiki juga, termasuk kondisi tulang belulang dan hasil DNA," tukas AKBP Guntur Aryo Tejo.

Sebelumnya, Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Riau menduga bahwa Angelika meninggal lantaran dibunuh. Sebab pada pakaian korban ditemukan bekas tanda diseret, ditambah lagi proses pemuaian jaringan lunak sangat cepat, tak lebih dari dua minggu. Padahal sesuai keilmuan, harusnya lebih dari dua bulan. ***