SELATPANJANG - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepulauan Meranti, Raden Uyun Permadi Salis (Uyung) mengaku tingkat hunian Imlek tahun 2016 menurun sekitar 15 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu. Namun, turunnya tingkat hunian ini hanya terjadi pada hari pertama, kedua, dan ketiga Imlek saja.

Hal itu diakui Uyung, ketika ditemui GoRiau, Senin (8/2/2016). Kata Uyung, berdasarkan data dari beberapa hotel yang Ia terima, hari pertama, kedua, dan ketiga Imlek memang terjadi penurunan sekitar 15 persen dibandingkan Imlek 2566 tahun 2015 lalu.

"Itu reservasi, turun 15 persen," kata Uyung.

Namun, ditambahkan Uyung lagi, untuk hari keempat, kelima, dan keenam Imlek, tidak ada penurunan. Sama seperti tahun lalu, dan selalu full.

Masih menurut Uyung, ada beberapa penyebab terjadinya penurunan tingkat hunian ini antara lain tidak dapatnya tiket untuk berangkat ke Selatpanjang. Sebab, dari beberapa pemesan kamar pernah menelepon dirinya agar kamar yang telah dipesan diganti harinya. "Mana yang masih kosong kamarnya, bisa kita ganti. Tapi kalau sudah full terpaksa hangus," ujar Uyung yang juga GM Grand Meranti Hotel Selatpanjang itu lagi. ***