ASAHAN - Untuk mengantisipasi perdagangan manusia dan penyeludupan manusia ke luar negeri sangat teramat perlu penyebaran informasi kepada masyarakat. "Mari kita kampanyekan bahayanya perdagangan orang dan penyeludupan manusia,” demikian disampaikan Kabag Humas Pemkab Asahan M Ajim, Kamis (26/5/2016), mengutip sambutan Wakil Bupati Asahan H Surya Bsc saat membuka sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai keimigrasian perdagangan orang dan penyeludupan manusia, Rabu 5 Mei 2016 di Gedung Olahraga Kisaran.

Wabup menjelaskan, perdagangan orang dan penyeludupan manusia harus dicegah, karena tidak satupun dari tindakan tersebut yang menguntungkan. Namun hanya akan membawa penederitaan dan kerugian berbagai pihak baik Negara, masyarakat, keluarga dan terlebih terhadap diri sendiri.

Wabup mengajak persoalan ini harus dicegah, caranya sangat sederhana untuk mencegah munculnya persoalan perdagangan orang dan penyeludupan manusia yakni dengan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat.

Selain itu, Wabup juga mengatakan pemerintah harus mengupayakan peningkatan kesejahteraan dan kenyamanan bagi masyarakat. Secara internal pemerintah melalui institusi penegak hukum bekerjasama dengan instansi terkait lainya harus meningkatkan upaya pencegahan dini melalui monitoring dan deteksi dini akan adanya potensi perdagangan orang dan penyeludupan manusia.

Kemudian secara eksternal pemerintah harus bekerjasama dengan negara-negara lain guna mencegah terjadinya perdagangan orang dan penyeludupan manusia." Terimakasih kepada direktur kerjasama keimigrasian kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia atas sosialisasi yang dilakukan di Asahan. Semoga peserta yang mengikuti kegiatan memiliki pemahaman memadai mengenai perdagangan dan penyeludupan manusia sehingga persoalan dapat dicegah bersama-sama, khususnya diwilayah Kabupaten Asahan," ungkap Wabup.

Sementara itu, Kasubit kerjasama organisasi internasional Dirjen Imigrasi, Syarief Hidayat menjelasakan sosilisasi tersebut merupakan agenda rutin tahunan. Dan kegiatan ini sebelumnya sudah digelar dibeberapa daerah lainya di Indonesia. Tentunya daerah yang rawan dengan persoalan perdagangan dan penyeludupan manusia."Asahan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam persoalan ini. Maka itu perlu sosialisasi kepada kita semua sehingga persoalan ini dapat dicegah," cetus Syarief.

Sedangkan, Kepala devisi keimigrasian Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Sumut, Yudi Kurnadi mengungkapkan hal yang sama bahwa Asahan, khususnya Sumut sangat strategis sebagai lalu lintas perdagangan dan penyeludupan manusia serta kejahatan lainya.

"Sumut memiliki 1.995 orang pencari swaka dan Indonesia sekitar 12 ribu. Artinya angka ini kemungkinan akan terus bertambah bila persoalan ini tidak diperhatikan secara serius oleh semua pihak," sebut Yudi sembari mengatakan semoaga forum sosialisasi tersebut memberikan kontribusi dan hasil yang baik.

Kegiatan dirangkai dengan diskusi yang diisi oleh beberapa narasmber. Yakni Kepala Imigrasi Tanjung Balai Soimam, UNHCR Ardi Sofinar, IOM dan pihak dari Basreskrim Mabespolri. (Zal)