PEKANBARU - Perekonomian Provinsi Riau triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 2,34 persen membaik bila dibandingkan triwulan I tahun 2015 lalu.

"Pertumbuhan ekonomi didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi 2,92 persen dan administrasi pemerintahan dengan kontraksi 5,07 persen," tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad kepada GoRiau.com, Rabu (4/5/2016) di Pekanbaru.

Dijelaskan Mawardi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas yang mencapai 19,6 persen, diikuti sektor jasa lainnya yang mencapai 5,65 persen, dan Industri pengolahan sebesar 5,48 persen.

"Diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar berlaku triwulan I tahun 2016 mencapai Rp162,19 triliun dan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp110,20 triliun," tuturnya.

Secara spasial pada triwulan I tahun 2016, Riau berkontribusi sebesar 5,39 persen. Sehingga, tahun ini Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera. (*/rat/kom)