TELUKKUANTAN - Masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sangat bangga dipimpin Sukarmis selama 10 tahun. Bagaimana tidak, dari daerah yang dikategorikan 'kering', Kuansing bisa sejajar dengan kabupaten kota di Riau.

Tidak hanya itu, di awal-awal berdirinya Kuansing, banyak kalangan yang meragukan Kuansing. Ada yang berkata, Kuansing akan kembali ke kabupaten induk, Indragiri Hulu.

Kendati demikian, Sukarmis tetap optimis melakukan berbagai pembangunan hanya semata-mata untuk masyarakat. Hasilnya, sudah bisa dinikmati bersama oleh masyarakat.

"Bagaimana pun juga, Kuansing telah mengalami perubahan yang pesat dari 10 tahun sebelumnya. Itu tak bisa dipungkiri. Masyarakat Kuansing juga mengakuinya," ujar Ricko Fajri Aziz, seorang masyarakat Kuansing kepada GoRiau.com, Selasa (31/5/2016) siang.

Tidak hanya sukses dengan berbagai pembangunan, Sukarmis juga sukses dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Hal itu dibuktikan dengan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Selain prestasi-prestasi tersebut, ternyata Sukarmis sangat dekat dengan rakyatnya. Hal ini juga diakui oleh semua kalangan.

"Beliau orang yang sangat cinta terhadap rakyatnya. Beliau tak segan-segan untuk bergaul bersama kami. Pokoknya sangat merakyat," tutur Haris, seorang kakek di Kuansing.

Kini, tanpa terasa gelar bupati yang disandang Sukarmis sudah berakhir tepat hari ini, 31 Mei 2016. Sebagian orang ingin mengganti gelar tersebut dengan 'Bapak Pembangunan'. Bahkan, Kepala Kejari Kuansing, Jufri, SH MH mengusulkan agar jalan diberi nama 'Sukarmis'.

"Terimakasih Sukarmis, atas semua jasa dan pengabdian Bapak terhadap Kuansing," pungkas Ricko.***