PEKANBARU, GORIAU.COM - Usai menggelar Business Coach Training, tanggal 1-2 Oktober 2014 lalu, Smartpreneur Community Pekanbaru dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau kembali menggelar Workshop Smart Business Map (SBM) selama dua hari, Sabtu-Ahad, 22-23 November 2014 di Angkasa Garden Hotel Pekanbaru.

Ketua Smartpreneur Community Pekanbaru, Ricky menyebut kalau kegiatan ini merupakan program lanjutan dari kegiatan sebelumnya. "Bedanya, kalau kemaren yang kita latih coachnya, kalau sekarang pesertanya yang kita beri pelatihan, ini kita laksanakan selama dua hari," ujar ujarnya, Sabtu (22/11/2014).

Pada acaranya Workshop SBM kali ini menurutnya mengambil tema "Saatnya UMKM Naik Kelas", harapannya para peserta yang mengikuti pelatihan ini akan semakin berkembang nantinya. Terutama produk-produk yang dihasilkan akan semakin berkualitas.

Pelatihan kali ini menurut Ricky mendapat animo yang sangat luar biasa, bahkan panitia dengan berat hati terpaksa "menolak" sebagian peserta karena memang kegiatan ini sifatnya terbatas dan harus fokus. "Yang hadir lebih dari 130 orang, makanya kami minta maaf kepada peserta yang tak bisa mengikuti acara ini," katanya.

Untuk pembicara dalam kegiatan ini, panitia mengundang Founder & CEO SmartPreneur Community Pro Indonesia Pusat, Yusza M Yahya dan juga seorang Coach yang juga pengusaha Taufan Umbara. "Kehadiran dua pembicara hebat ini kami harapkan mampu memberikan pelatihan dan juga memotivasi para peserta untuk bisa lebih baik setelah mengikuti kegiatan ini," ujarnya.

Namun intinya, kedua pembicara akan memberikan pelatihan kepada peserta, bahwa produk-produk yang mereka hasilkan haruslah sesuatu yang dibutuhkan pasar saat ini, artinya membuat dan menjual sebuah produk tidak berdasarkan asumsi tapi harus dengan validasi.

Ditambahkan Ricky, usai mengikuti pelatihan ini, para peserta akan mengikuti program Coaching Bisnis selama 2,5 bulan. Lewat program ini nantinya akan dipilih sebanyak 5 peserta terbaik dari masing-masing kategori untuk mewakili Riau di tingkat nasional.

Adapun 5 kategori yang ditetapkan Smartpreneur Community yaitu yaitu bisnis food and beverage, fashion, teknologi dan industri kreatif, jasa dan juga mahasiswa.

Di tingkat nasional para peserta dari Riau akan berkompetisi lagi dengan peserta lainnya lewat program Pitching Business Plan yang nantinya akan memperebutkan investment ataupun modal usaha senilai Rp2 miliar. "Nantinya akan ada 40 orang peserta dari 8 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Padang, Jambi, Palembang dan juga Pekanbaru.

Sementara itu Ketua BPD Hipmi Riau Ahmi Septari menyatakan kesiapannya dalam memberikan solusi pendanaan atau modal bagi entrepreneur-entrepreneur yang memiliki bisnis yang potensial.

"Program atau tools ini akan membantu kita melihat potensi bisnis dari para entrepreneur, khususnya UMKM. Sehingga kita dapat menyalurkan dana tepat sasaran ke bisnis yang profitable. Kita akan bantu melatih mereka untuk menjadi potensial sehingga kita tidak ragu-ragu menyalurkan bantuan modal kepada mereka. Kita akan siapkan koperasi atau ventura untuk itu," Jelas Ahmi.

Program ini akan berlanjut terus-menerus hingga di tahun 2020 tercapai target 5% pengusaha di Indonesia. Satu Juta pengusaha di tahun 2020.

"Artinya, target kita nantinya 1 dari 20 penduduk Indonesia yang berusia produktif di tahun 2020 adalah entrepreneur/pengusaha. Oleh karenanya, program atau gerakan ini dinamakan One in Twenty Movement," pungkasnya. (rls)