JAKARTA, GORIAU.COM - Potensi perkebunan nenas di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukitbatu, Kabupaten Bengkalis saat ini mencapai 180 hektar. Kendala yang dihadapi masyarakat petani di kawasan ini adalahkesulitan dalam pemasaran.

Melihat potensi yang cukup besar dan memadai dalam pemenuhan bahan baku dalam rangka pengembangan industri dgn basis buah-buahan, khususnya nenas, Kamar Dagang daan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis mencoba memfasilitasi pemasaran dengan membangun kerjasama dengan PT Tsamarot di Jakarta.

Dalam rangka mewujudkan kerjasama tersebut, Ketua Kadin Bengkalis, Masuri, bersama Kepala Desa Tanjung Leban, Atim Kepala UPTD Pertanian dan Peternakan Kecamatan Bukitbatu, Waluyo SSubagyo dan Ketua Koperasi Tani Jaya Tanjung Leban, Nasruddin berkunjung ke PT Tsamarot di Jakarta sekaligus penandatangan mou.

''Kadin sifatnya hanya sebatas melakukan peran dan fungsi untuk membantu pengembangan dan penjualan nenas petani Tanjung Leban. Secara teknis yang akan melakukan perjanjian kerjasama adalah Koperasi Tani Jaya dengan PT Tsamarot,'' ujar Ketua Kadin Bengkalis, Masuri di sela-sela kunjungan ke pabrik pengolahan nenas PT Tsamarot Jakarta.

Dipaparkan Masuri, dengan terjalinnya kerjasama antara Koperasi Tani Jaya dengan PT Tsamarot, petani di Tanjung Leban tidak kesulitan lagi dalam memasarkan hasil panen nenas mereka dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

''Launching perdana pengakutan nenas dari Tanjung Leban ke Jakarta nanti, kita harapkan dilepas Pak Bupati,'' ujar Ketua Kadin.

Ketua Kadin juga berharap ke depannya PT Tsamarot, tidak hanya menampung nenas masyarakat, tapi bagaimana bisa berinvestasi di Kabupaten Bengkalis dalam pengembangan industri minuman berbasis buah-buahan.(jfk)