PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemkab Rokan Hulu melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoreindag) Rokan Hulu akan menggelar opersi pasar, pamantauanya dikhususkan pada beras dan dan gas LPG.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kadiskoperindg) Rokan Hulu Hery Islamy, didampingi Kabid Perdadagangn Ismet di ruang kerjanya, Jumat (21/11/2014). Menurutnya untuk beras ada beberapa faktor terjadi kenaikan harga beras di Kabupaten Rokan Hulu.

Pertama, kenaikan harga di Rokan Hulu sebelumnya hanya Rp 8700 per kg, saa ini sudah mencapai Rp 10 ribu lebih per kg, karen adanya kenaikan harga BBM, sebab membutuhkan biaya transportasi juga naik.

Kedua putusnya akses putus akses menuju Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sekitar 8 Km dari perbatasan Sumbar-Riau, tepatnya di Kampung Tanjung Pauh, Desa Tanjung Belit, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten 50 Koto, Provinsi Sumbar atau berjarak 115 km dari arah Pekanbaru menuju Payakumbuh jalan terputus.

Ketiga, selain Provinsi Sumbar sebagai pemasok beras ke Kabupaten Rokan Hulu juga dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hasil komunikasi pihak Diskoperindag Rokan Hulu dengan para agen beras di sana, petani belum panen rencananya pada bulan Januari 2015 mendatang para petani melakukan panen.

Selanjutnya diterangkan Kadiskoperindag Rokan Hulu operasi yang akan dilakukan yakni, terkait gas LPG bersubdisi, pihaknya sangat mengesalkan masih ada orang yang nota bene mampu menggunakan gas LPG subsidi ukuran 3 Kg.

Kini kata Hery Islamy, kalau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG sesuai Kepetusan Bupati Rokan Hulu Achmad Nomor 341Tahun 2011, Tanggal 19 Juli 2011 antara Rp 16450 sampai Rp 20.200, meski harga dari pertamina Rp 11.550, tapi dibutuhkan biaya transportasi.

''Biaya ongkos sesuai jarak, jika 61 sampai 120 KM ongkosnya Rp 2.500 pertabung, 121 sampai 180 KM ongkosnya Rp 3.700 pertabung, 181 sampai 240 KM ongkosnya Rp 5000 dan 241 sampai 300 KM ongkosnya 6.250 pertabung,” ungkap Hery Islamy.

Masih di tempat yang sama Kabid Perdagangan Ismet, selain gas LPG 3 Kg masih dikonsumsi masyarakat mampu, masih ada indikasi terjadi penyulingan dari 3 Kg ke 15 Kg. Kemudian para agen membut harga ke pengecer dengan sangat tinggi.

''Sehingga pengecerpun membuat harga dengan sangat mahal kepada masyarkat, ini lah yang kita kalukan operasi dan kita tertibkan, saya sudah ketemu dengan pihak pertamina di Pekanbaru, jika ada para agen yang membandel otomatis izin operasi akan di cabut,” ungkap Ismet.

Selanjutanya, Kabid Perdagangan juga kini tengah berkoordinasi aktif dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Rokan Hulu Yusmar terkait jumlah Kepala Keluarga (KK) di Rokan Hulu, sehingga tahun 2015 mendatang, data itu yang akan menjadi acuan untuk kebutuhan LPG di Rokn Hulu.

''Karena dari tahun 2011 lalu tentu banyak perobahan data, ada pasangan atau keluarga yang baru nikah, karena dalam keluarga itu menggunakan LPG 2 tabung perbulan, belum lagu usaha kecil juga membutuhkan itu,” kata Ismed lagi.

Informasi yang berhasil di himpun di lapangan pada kios-kios pedagang harga gas LPG di masyarakat, seperti Kepenuhan Rp 30 ribu per tabung ukuran 3 KG, di Tambusai Utara Rp 35 ribu per tabung, di Rambah Rp 27 ribu per tabung, Bonai Darussalam Rp 40 pertabung. Selain mahal juga sulit untuk mendapatkannya. (ram)