PEKANBARU, GORIAU.COM - Bank Riau Kepri (BRK) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Wilayah Sumbar-Riau melakukan penandatangan ikatan kerjasama (IKS) di Hotel Pangeran, Jumat (19/12).

Penandatanganan dan serah terima berkas IKS tersebut dilakukan oleh Direktur Dana dan Jasa Bank Riau Kepri Nizam bersama Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Iswandhy Syaruly. Disaksikan sejumlah jajaran kedua institusi tersebut.

Nizam menyebutkan, kerjasama ini telah terjalin selama setahun sejak Desember 2013 lalu. Dalam kerjasama ini BRK mengelola dana yang dihimpun BPJS dari seluruh para pesertanya di area wilayah Riau dan Kepri.

''Ini menjadi penghimpunan pihak ketiga (DPK) dalam bentuk deposito. Dana ini akan kita kelola untuk disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada para nasabah,'' kata Nizam.

Ditambahkannya untuk ikut serta mensukseskan program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan BPJS ini, BRK akan memberikan edukasi kepada seluruh nasabahnya, khususnya bagi nasabah yang menjadi debitur BRK.

Bahkan disetiap sesi kegiatan BRK akan memberikan waktu khusus bagi BPJS untuk melakukan presentasi sehingga tujuan program jaminan sosial ketenagakerjaan ini lebih dapat dipahami dengan baik.

BRK juga akan memberikan pemahaman kepada nasabah ataupun debitur baik skala corporate maupun perorangan untuk menjalankan operasional perusahaan sesuai dengan undang-undang khususnya bidang ketenagakerjaan yang harus memberikan jaminan kerja kepada para karyawannya dengan ikut serta di BPJS.

''Kita targetkan seluruh kantor BRK baik pusat sampai ke daerah-daerah mengikuti kerjasama yang dilakukan dengan BPJS ini untuk mengelola dana. Kerjasama diaerah ini juga sangat penting terutama kaitanya dalam hal koordinasi,'' tambahnya.

Selain keuntungan yang didapat BRK dalam mengelola dana untuk penempatan deposito, BPJS Ketenagakerjaan juga bisa mendapatkan tambahan peserta dari nasabah dan calon nasabah BRK. Apalagi penambahan satu orang peserta BPJS akan menambah deposito sekitar Rp 10 juta.

''Makanya kita akan menawarkan program BPJS ini kepada seluruh mitra dan juga nasabah. Bertambahnya jumlah peserta BPJS akan meningkatkan jumlah DPK kita,'' katanya.

Ditambahkan Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Iswandhy Syaruly, saat ini jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Riau sebanyak 365 ribu. Jumlah tersebut diakuinya baru sekitar 30 persen dari total tenaga kerja yang ada. Sehingga kerjasama ini memberikan peluang yang besar untuk BRK dalam meningkatkan DPK dan menambah kepesertaan BPJS.

''Kerjasama ini merupakan sinergi tujunnya ingin menjadikan BRK sebagai kanal distribusi perpanjangan tangan dalam upaya untuk mendekati diri dengan masyarakat pekerja agar mereka dapat bergabung dengan program BPJS. Tentunya yang paling dekat dengan dengan nasabah dan calon nasbah adalah perbankan,'' katanya.

Konsep kerjasama ini sangat sederhana, yakni menempatkan dana di BRK yang akan dikelola bank ini untuk mengerakan sektor ril perekonomian dalam bentuk pinjaman dengan mendistribusikannya ke masyarakat. Orang yang bekerja di perusahaan dan melakukan pinjaman uang ke BRK akan mendapatkan edukasi tentang BPJS. ''Bisa juga untuk orang yang bekerja secara mandiri seperti pedagang. Sehingga semua pekerja mendapatkan nilai tambah jika terjadi resiko kerja dan keluarga tidak diberatkan,'' tambahnya. (rls)