PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru harus memperhatikan bongkar-muat barang di pasar-pasar yang memaksa penggunaan badan jalan. Pasalnya, selain membuat jelek tatanan kota, juga membuat pemandangan yang tidak bagus.

Beberapa diantaranya seperti Pasar Cik Puan, Pasar Pagi, Pasar Ahmad Yani dan lainnya. Dimana setiap aktivitas bongkar-muat barang, selalu memakan badan jalan.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberi masukan agar Pemko Pekanbaru segera membangun Pasar Penyangga atau Pasar Induk untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Kota Pekanbaru sudah harus memiliki Pasar Penyangga sebagai alternatif aktivitas bongkar-muat barang," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Riau, Indra Bangsawan.

Hal itu bertujuan agar bingkar-muat barang tidak terjadi di dalam kota, yang seharusnya memiliki pasar tersendiri secara terpisah.

Mengenai rencana tersebut, Pemprov Riau akan melakukan pembicaraan lebih intens dengan Pemko Pekanbaru agar solusi tersebut bisa dilaksanakan.

"Soal mekanismenya bisa dibicarakan lebih lanjut, apakah Pemko nantinya sebagai penyedia lahan, Pemprov yang membangun," sambung Indra.

Bingkar-muat barang di dalam Kota Pekanbaru, terutama di jalan-jalan protokol biasanya dilaksanakan saat dini hari. Seluruh pasokan sembako dan sayur-sayuran dibongkar di badan-badan jalan.

Meski aktivitas kendaraan tidak padat, namun cukup membuat tatanan kota sangat jelek dan tidak teratur. Pemprov Riau berharap agar solusi ini bisa direalisasikan secepatnya.***