PEKANBARU, GORIAU.COM - Membaiknya harga Tandan Buah Segar (TBS) akhir-akhir ini ternyata bukan karena peningkatan perdagangan CPO di pasar global maupun beralihnya konsumen dari minyak nabati lainnya di pasar global tapi disebabkan kebijakan pemerintah pusat menurunkan Bea Keluar (BK) terhadap CPO dalam dua bulan terakhir ini hingga nol persen.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher MS saat dihubungi pada hari Senin (20/10/2014).

Zulher menerangkan harga TBS pada tahun 2014 ini jatuh dari yang sebelumnya mencapai Rp 1.900/kg pada kurun waktu Januari-Juli, namun harga kembali turun pada Agustus-September hingga mencapai angka Rp 1.300/kg. Dengan adanya kebijakan dari kementrian pusat yang menurunkan BK CPO dari angka 13,5 persen menjadi 9 persen pada bulan September dan kebijakan terbaru menurunkan BK CPO menjadi 0 % (tidak dipungut) pada kurun bulan Oktober turut menaikkan harga TBS.

''Pemerintah pusat melalui kementrian perdagangan menurunkan BK CPO dari 13,5 persen menjadi nol persen untuk meningkatkan pertumbuhan perdagangan dan ekspor CPO. Dan itu terbukti, permintaan terhadap TBS sebagai bahan baku pembuat CPO semakin tinggi. Dari sisi produksi dalam negeri maupun Malaysia sebagai Negara pesaing tidak ada perbedaan berarti,'' ujar Zulher.

Zulher menilai hingga kini perlambatan ekonomi Indonesia turut mendorong penurunan perdagangan CPO di pasar global. Namun itu, kata Zulher, selain karena perlambatan ekonmi nasional ini, CPO turut mendapat serangan hebat di pasar oleh produk minyak nabati dari amerika serikat (AS) seperti dari kacang kedelai dan biji bunga matahari.

''Kita berharap agar CPO terus mendapat tempat di mata konsumen global nantinya. Dengan itu, kita yakin harga TBS tidak akan mengalami penurunan yang berarti nantinya,'' harap Zulher. (rls)