PEKANBARU, GORIAU.COM - Tingkat kesejahteraan petani di Provinsi Riau menurun. Hal ini ditandai dengan Nilai Tukar Petani (NTP) Riau yang turun hingga 1,14 persen pada April 2015.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Zulkifli SM, MSi, di kantornya Jl Patimura Pekanbaru, Senin (4/5/2015). "Pada Bulan April 2015, NTP di Provinsi Riau sebesar 96,44 atau turun 1,14 persen dibandingkan NTP Maret 2015 sebesar 97,55. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,83 persen dan penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,32 persen," kata Zulkifli.

Dijelaskannya, NTP adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan perani, mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani, baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. "Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik. Dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik," terang Zulkifli.

Pada Bulan April 2015, lanjutnya, di daerah pedesaan Provinsi Riau terjadi inflasi 0,78 persen. Ini disebabkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga. Diantaranya kelompok bahan makanan naik sebesar 0,28 persen, kelompok makanan jadi naik 0,37 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,66 persen, kelompok sandang naik 0,26 persen dan kelompok kesehatan naik 0,46 persen.

"Kelompok transportasi dan komunikasi cukup besar naiknya mencapai 3,38 persen. Untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riau sebesar 101,25 atau turun sebesar 1,26 persen dibanding NTUP bulan Maret," tandas Zulkifli.(wdu)