PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah memetakan jalur-jalur mudik yang rawan untuk dilalui pengendara, baik roda dua maupun roda empat. Terutama pada perbaikan jalan-jalan yang belum tertuntaskan.

Selain material di lapangan yang terkadang berserakan, ditambah lagi kondisi rigid (pembetonan jalan) yang dilakukan Pemprov Riau bersama kabupaten/kota bisa dengan ketebalan 30-40 cm.

"Diimbau kepada para pengendara untuk tetap berhati-hati, karena masih ada perbaikan jalan yang belum tuntas," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun, Rabu (8/7/2015) di Pekanbaru.

Di lintas timur terjadi perbaikan jalan semenisasi mulai dari Pelalawan hingga Air Molek, Indragiri Hulu.

Pembangunan jalan juga terjadi di lintas utara tepatnya di wilayah Duri. Sedangkan di lintas barat terdapat pembangunan jalan tidak jauh dari daerah Koto Panjang, Kampar.

Sementara titik rawan kecelakaan masih berada di kawasan longsor tepatnya di lintas barat di daerah Rantaumerangin, Kampar.

Untuk mengatasi kemacetan tepat di pembangunan jalan beton tersebut, Dinas Perhubungan bersama kepolisian sepakat untuk menghentikan sementara pengerjaan pembangunan jalan tepatnya H-10 menjelang Lebaran. Hal itu dilakukan agar penyempitan jalan akibat perbaikan itu dapat dilalui pengendara saat mudik nanti.

Karena pada umumnya, perbaikan jalan dilakukan satu-satu jalur. Sehingga sistem buka-tutup untuk jalur dua arah tetap dilakukan. Tinggi rigid jalan yang dikerjakan itu antara 30-40 cm.

Sehingga ancaman bagi pengendara begitu besar jika tidak hati-hati. Beberapa diantaranya seperti di Koto Panjang Kampar, Jalan Harapan Raya Pekanbaru dan lainnya.***