SINGAPURA, GORIAU.COM - Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan bentuk penyempurnaan dari Milenium Development Goals (MDGs) yang sudah mencapai tahap akhir di tahun 2015 ini.

Dalam pidato Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyampaikan pentingnya keterlibatan berbagai pihak termasuk masyarakat melalui kegiatan filantrofi dalam mendukung pencapaian SDGs.

Indonesia telah sukses mencapai beberapa indikator kunci MDGs, kususnya yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan, pendidikan, peningkatan kesetaraan, dan lingkungan hidup.

Meskipun demikian, masih diperlukan upaya yang lebih keras untuk mencapai indikator MDGs yang lain seperti tingkat kematian bayi dan ibu hamil, prevalensi kasus HIV/AIDS, akses terhadap air bersih di pedesaan dan tingkat melek internet di Indonesia.

Dalam diskusi panel yang digelar Tanoto Foundation dan Nanyang Technological University di Hotel Orchard Singapura, Kamis (5/11/2015), Douglas Broderick dari United Nations Resident Coordinator (Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk Indonesia mengatakan bahwa untuk mengukur kemajuan SDGs dari waktu ke waktu, sangat diperlukan data, mulai dari tingkat Nasional hingga desa.

''Hal itu agar capaian dan tantangan bisa diukur pada semua tingkatan,'' ujar Douglas.

Kepala Sub Direktorat Indikator Statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, indikator statistik untuk mengukur capaian SDGs belum sepenuhnya tersedia di Indonesia. ''Untuk itu, semua penyedia statistik dan BPS harus bekerjasama secara kolektif untuk mendukung SDGs, termasuk dalam penyediaan data, baik untuk perencanaan program maupun untuk pengukuran capaian,'' sebutnya.

Sementara itu, Sihol Aritonang yang merupakan Ketua Pengurus Tanoto Foundation mengemukakan komitmen untuk mendukung pencapaian SDGs sesuai dengan prinsip Tanoto Foundation yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan istri Tinah Bingei Tanoto.

''Sebelumnya pada MDGs kita sudah mendukung, saat ini pada SDGs kita akan kembali melanjutkannya,'' sebut Sihol Aritonang.

Dalam sektor pendidikan, Tanoto Foundation telah melaksanakan program Pelita Pendidikan yang bermitra dengan lebih dari 320 sekolah di Sumatera Utara, Riau dan Jambi.

Selain itu, Tanoto Foundation juga telah memberikan lebih dari 5.400 beasiswa kepada mahasiswa di Indonesia. Serta Tanoto Foundation juga mendukung lebih dari 38.000 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Riau, Sumatera Utara, Jambi dan Jakarta.

Dalama upaya pemberdayaan masyarakat, Tanoto Foundation dengan Asian Agri dalam program kemitraan petani sawit swadaya, bekerjasama dengan 3.600 petani yang mengelola lebih dari 11.000 hektar kebun kelapa sawit yang berkelanjutan.

Sementara dengan APRIL, Tanoto Foundation mendukung 200 Usaha Kecil Masyarakat (UKM) dan memfasilitasi kredit modal usaha sebesar 91 miliar untuk mendukung pengembangan UKM di wilayah operasionalnya.

Sedangkan untuk peningkatan kualitas hidup, Tanoto Foundation juga bekerjasama dengan mitra koorporasi dalam melaksanakan program kesehatan, peningkatan akses terhadap fasilitas sanitasi dan air bersih yang lebih baik.

''Semua tindakan Tanoto Foundtaion bermuara kepada usaha menanggulangi kemiskinan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Kami merasa bangga karena Tanoto Foundation memiliki misi yang sejalan dengan menjadi bagian dari proses inklusif implementasi program-program SDGs di Indonesia,'' tukas Sihol Aritonang menutup paparannya.***