PEKANBARU, GORIAU.COM - Sungguh memalukan apa yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia termasuk Pemprov Riau dalam mengatasi bencana kabut asap di negeri sendiri. Lebih dua bulan sudah bencana terjadi, kabut asap bukannya hilang, malah menumpuk di daerah penghasil devisa, Riau. Ratusan ribu korban sudah berjatuhan bahkan ada yang meninggal dunia, roda perekonomian lumpuh, pendidikan terhenti. Negeri ini sedang ''kena kutukan'', hanya tahu ada bencana, tapi tak berdaya mengatasinya.

Gambaran itu lah yang melahirkan inspirasi bagi Pemuda Muhammadiyah Riau untuk meminta bantuan ke negara tetangga, Malaysia. ''Kami akan ke Malaysia minta bantuan, kami akan menjumpai Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, serta pimpinan Bomba dan Penyelamat Malaysia,'' ujar Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Kesehatan Pemuda Muhammadiyah Riau, Jayus kepada GoRiau.com, Rabu (30/9/2015) malam.

''Ini adalah bagian ikhtiar yang bisa kami lakukan. Spirit kami adalah kemanusiaan, kami tidak mungkin membiarkan persoalan ini berlarut-larut, tak mungkin membiarkan jatuh korban lagi, kami akan berupaya maksimal agar pejabat yang berwenang di Malaysia bersedia mendengarkan persoalan di ‘Negeri Jiran’ Indonesia sebagai sebuah persaudaraan dalam pergaulan Internasional,'' tambahnya.

Rombongan ini akan diwakili oleh Jayus selaku Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Kesehatan kemudian Infa Wilindaya selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Assyari Abdullah sebagai Anggota Pemuda Muhammadiyah Riau. Tiga Pemuda ini mengawali perjalanan melalui Bandara Internasional Minangkabau menuju KLCC Malaysia. Setiba di Malaysia, perwakilan Pemuda Muhammadiyah yang juga dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tersebut langsung menuju Kantor Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di Kualalumpur dan dilanjutkan ke Kedutaan Besar Indonesia untuk menlakukan koordinasi yang selanjutnya akan dilanjutkan menuju Putra Jaya untuk bertemu dengan perdana Menteri Malaysia. ***