MEDAN, GORIAU.COM - Aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi. Pengamatan PVMBG Badan Geologi menunjukkan potensi erupsi masih berpeluang terjadi. Hal ini terlihat dari 10 kali gempa hybrid, tremor menerus, 38 kali guguran dan gempa vulkanik yang terjadi pada Jumat (10/10/2014), pukul 00-06 WIB.

Pada pukul 08:59 WIB, terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Selatan. Tinggi kolam abu awan panas mencapai 2.000 meter. Lama erupsi sekitar 250 detik. Sejak Kamis (9/10/2014) hingga sekarang telah terjadi 18 kali erupsi disertai luncuran awan panas. Status masih Siaga atau berada padal evel III.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya sore tadi mengatakan, tidak ada korban jiwa dari erupsi tersebut. Kepada masyarakat, BNPB sudah membagikan sebanyak 100.000 masker. "Pembersihan abu vulkanik dengan penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Sekolah yang terdampak abu vulkanik diliburkan sementara dan akan dipindahkan ke tempat yang aman," jelasnya.

Menurut Sutopo, jumlah pengungsi saat ini tercatat 3.287 jiwa atau 1.019 KK yang tersebar di 16 titik. Sebanyak 19.478 jiwa atau 5.675 KK, telah dipulangkan ke rumahnya. Sedangkan pengungsi yang tinggal di hunian sementara 6.179 jiwa atau 2.053 KK. Mereka disewakan rumah dan lahan pertanian oleh pemerintah. Pengungsi ini berasal dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu, dan Gurukinayan. BNPB telah memberikan dana siap pakai ke BPBD Karo sebesar Rp 10,3 miliar untuk sewa lahan dan rumah tersebut. Sebanyak 175.651 lembar seng telah digunakan untuk perbaikan rumah bagi pengungsi.

Status tanggap darurat akan diberlakukan hingga 18 Okt ober nanti, dan kemungkinan akan diperpanjang oleh Bupati Karo karena masih banyak pengungsi yang memerlukan penanganan darurat. Bupati Karo telah melaporkan penanganan erupsi Gunung Sinabung kepada Kepala BNPB. Bantuan masih diperlukan untuk penanganan pengungsi seperti kebutuhan beras, pengadaan lauk pauk, gas, pendidikan, pertanian dll. Relokasi bagi pengungsi masih dalam proses perijinan lahan relokasi.(rls)