PEKANBARU, GORIAU.COM - Tingginya permintaan dari Uni Eropa terhadap Crude Palm Oil (CPO) berpotensi terjadinya deforestasi di Indonesia atau beberapa negara produsen di dunia. Untuk mencukupi tingginya permintaan negara-negara Eropa terhadap CPO, negara penghasil CPO perlu melakukan perluasan lahan.

Demikian dikatakan Direktur Sawit Wach Jefri Gideon Saragih di Seminar Dinamika Perkebunan Kelapa Sawit Riau di Alpha Hotel, Selasa (22/10/2014). "Permintaan negara Eropa terhadap CPO Indonesia cukup besar. Mereka membutuhkan CPO untuk kebutuhan biofuel. Saat ini, 14 juta ton permintaan CPO Indonesia oleh negara-negara Eropa" kata Jefri.

Menurut Jefri, 6 tahun ke depan, Uni Eropa membutuhkan 50 juta ton minyak sawit. Sementara, hasil minyak sawit di seluruh dunia saat ini sebesar 30 juta ton. Maka masih kekurangan 20 juta ton lagi. Sudah barang tentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan penambahan luas lahan sawit.

"Masyarakat peduli lingkungan telah meminta Uni Eropa untuk menurunkan konsumsi minyak sawitnya. Ini untuk menahan pembukaan lahan untuk perkebunan," ungkap Jefri.

Selain direktur Sawit Wach, Seminar Dinamika Perkebunan Kelapa Sawit Riau yang ditaja Scale Up di Alpha Hotel, Pekanbaru ini, juga menghadirkan Pengamat Antropologi DR Rawa El Amadi, Wasekjend Forum Tata Ruang Sumatera, Raflis dan pembicara dari Dinas Perkebunan.(wdu)