JAKARTA, GORIAU.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) diharapkan mengikuti jejak kepolisian RI, yang telah mengeluarkan kebijakan bagi polisi wanita boleh mengenakan jilbab. Mestinya tentara nasional juga menerapkan kebijakan serupa. Sebab dibolehkanya pemakaian jilbab, tak hanya itu menghormati Hak Asasi Manusia bagi wanita pemeluk agama Islam, tapi juga penghormatan kepada  ajaran agama.

''Kebijakan kepolisian ini, menurut saya, patut diikuti oleh lembaga lain seperti TNI,'' kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Jumat 27 Maret 2015.

Menurut Saleh, jika TNI juga menerapkan hal yang sama membolehkan tentara wanitanya yang beragama Islam berjibab, dengan begitu, setiap warga negara yang ingin mengabdi pada negara melalui lembaga aparatur keamanan negara menjadi terbuka lebar bagi semuanya. Meskipun, prinsip-prinsip kedipsilinan tetap diterapkan sebagaimana pada mereka yang tidak berjilab. Dengan begitu, kualitas dan profesionalitasnya tetap terjaga.

''Saya mengapresiasi langkah kepolisian RI yang memberikan kebebasan kepada Polwan untuk memakai jilbab," katanya.

Dengan membolehkan polisi wanita muslim berjibab, kata Saleh, itu berarti, kepolisian telah memahami bahwa memakai jilbab adalah bagian dari pelaksanaan ajaran agama, dalam hal ini Islam. Selain itu, kepolisian juga pada saat yang sama menilai bahwa memakai jilbab tidak akan mengurangi profesionalitas polwan dalam melaksanakan tugas. ''Bagi sebagian orang, memakai jilbab itu kan perintah agama," ujarnya.

Saleh menambahkan, sebagai negara yang mengakui dan menghormati nilai-nilai ajaran agama, sudah sepatutnya kepolisian memberikan kebebasan kepada mereka yang ingin melaksanakan ajaran agamanya. Selain itu, menurutnya, tidak ada satu pun hal yang perlu dikhawatirkan jika polisi wanita memakai jilbab. Justru, dengan memakai jilbab para polisi wanita dinilai akan semakin baik, baik dari sisi kinerja maupun dari sisi pembinaan karakter dan moral. Mereka yang berjilbab tentu sadar konsekuensi dari memakai jilbab.

"Seseorang yang memakai jilbab tentu merasa tidak pantas melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji. Dengan berjilbab berarti ia secara sadar ingin mengubah diri menjadi orang baik."

Saleh yakin, dengan memberikan kebebasan untuk memakai jilbab, citra polisi akan semakin baik. Sebab, ke depan polisi wanita atau Polwan tidak hanya diminati mereka yang memiliki latar belakang pendidikan umum.

''Tetapi, bisa jadi suatu saat para polwan kita berasal dari kalangan santri yang pernah mengecam pendidikan di pondok-pondok pesantren,'' kata Saleh. (pri)