PEKANBARU - Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dan satu dari BUMN milik negara, seharusnya meringankan beban masyarakat Indonesia, namun yang terjadi justru sebaliknya.

Selain tidak transparan soal pemakaian, hingga pencurian pulsa konsumen, sekarang Telkomsel diketahui memberlakukan perhitungan kuota yang aneh.

Sekjen Indonesia Telecommunications Users Group (IDTUG), Muhammad Jumadi, mengatakan kuota Telkomsel berlaku mundur, ini menunjukkan operator Telkomsel tak teliti setup sistemnya

"Atau bisa juga ternyata mesin time stampnya yang bermasalah maka bisa jadi ada time slip di periode aktif pelanggan, yang bisa jadi merugikan pelanggan," jelasnya, Sabtu (16/1/16).

Lanjutnya, apabila terdapat perbedaan time stamp apalagi di tengah periode, maka kuota pelanggan bisa invalid. "Tentu itu merugikan pengguna, kebayang berapa juta pelanggan dan berapa kerugian pengguna," terang Jumadi.

Jumadi menjelaskan apabila sesorang berlangganan paket data misalnya sampai tanggal 25-02-2016. "Tahu-tahu tahunnya berubah menjadi 1960? Gimana mungkin lahir juga belum, berarti sudah expired dong," jelas Jumadi.

Langganan data ini dikirim pesan dari 3663, di sana pelanggan bisa lihat kebobrokan sistem Telkomsel menghitung pemakaian kuota pelanggan ***