JAKARTA- Jika tidak ada halangan, Komjen Pol Tito Karnavian akan menjalani proses Fit and Proper Test pada hari Rabu mendatang.

Hal tersebut diungkapkannya usai menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Kamis (16/06/2016) di Jakarta.

"Insya Allah Rabu depan. Untuk persiapan kita akan membuat tim guna menyiapkan bahan bahan apa saja yang harus dikerjakan. Saya sendiri tidak berencana menyiapkan sampai pensiun, tapi saya akan persiapkan program yang bukan hanya jangka satu tahun, tapi untuk lima tahun kedepan," ungkap Tito Karnavian kepada awak media di Komplek DPR Ri Senayan.

Dengan konsep lima tahun kedepan kata dia, siapapun penggantinya nanti bisa mengikuti pola trek yang ia susun. Lalu soal komunikasi dengan senior bagaimana? "Komunikasi masih terjaga baik dengan pak Buwas, pak Budi Gunawan dan yang lainya. Bahkan saya mendapat pesan, pada prinsipnya senior-senior saya tidak masalah dan mendukung, tapi dengan catatan saya harus menunjukkan leadership yang dapat diterima semua kalangan dan komitmen memberbaiki Kepolisian," ujarnya.

Lalu terkait pernyataan Jenderal Badrodin Haiti yang katanya sempat menolak, hingga Wanjakti tidak memasukkan nama di Kompolnas? "Saya justru tidak tau di Kompolnas isinya apa, di Wanjakti isinya apa. Selama di BNPT kan saya banyak ke luar negeri membangun hubungan internasional. Karena Masalah terorisme kan banyak berhubungan dengan dunia internasional. Dalam satu minggu saya bisa dua hari, makannya saya tidak tahu," tukasnya.

"Saya akui, memang pernah dengan halus ke Kapolri saya sampikan, sebaiknya ke Senior yang diberikan tempat, hal yang sama juga saya sampaikan ke Menkopolhukam. Karena saya masih merasa junior, saya juga tau diri masih 6-7 tahun lagi pensiun. Namun ketika pimpinan dan Presiden mengumumkan itu, ya sebagai prajurit saya harus siap," timpalnya.

Lalu apa kira-kira pesan Presiden Jokowi, adakah pesan khusus? "Ya, saya gak perlu sampaikan. Tapi yang utama beliau inginkan adalah reformasi Kepolisian, itu intinya," jawab Tito singkat.

Ada rumor juga terkait kedekatan Tito dengan Luhut, apakah ada indikasi pencalonan itu dari Luhut?

"Akh gak juga seperti itu, saya juga baru kerjasama dengan pak Luhut seteleh jadi Kepala BNPT. Karena kepala BNPT kan Ketua Hariannya beliau selaku Menkopolhukam. Bukan hanya saya, Kepala BNN, Bakamla dan Kemenkumham juga. Kebetulan saja beberapa perjalanan keluar negeri itu konteks security saya sering diminta mendampingi. Bukan saya saja kadang dengan BNN senior saya pak Buwas. Ke Australia dengn kapolri, sementara kepala BNN diwakilkan. Kemudian dirjen imigrasi," pungkasnya. ***