PEKANBARU, GORIAU.COM - Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Ada Melayu (LAM) Riau, Al Azhar, menyayangkan terjadinya penghadangan oleh anggota Pemuda Pancasila (PP) terhadap aksi demo mahasiswa Gerakan Pemantau Aparatur Riau (GEMPAR) di depan Kejaksaan Tinggi Riau, Selasa (29/9/2015).

Sebelumnya para mahasiswa yang tergabung dalam GEMPAR melakukan aksi menuntut supaya penegak hukum menangkap Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang diduga terlibat dalam kasus korupsi SKK Migas. Namun aksi demo ini sempat mendapat penghadang puluhan anggota Pemuda Pancasila Riau.

"Saya sangat menyangkan terjadi aksi begini, adanya pengerahan massa dalam waktu bersamaan yang terkesan mengadu domba," ujar Al Azhar kepada GoRiau.com.

Al Azhar mengatakan, demo atau penyampaian aspirasi merupakan hal biasa dalam kehidupan berdemokrasi, dan itu sah saja terjadinya perbedaan pandangan. Namun demikian, bukan berarti perbedaan pendapat dijadikan pertentangan secara fisik. "Kalau merasa berbeda silakan sampaikan juga aspirasinya, jangan justru datang berhadap-hadapan pada tempat dan waktu yang bersamaan. Ini memancing situasi yang tidak kondusif," kata Al Azhar lagi.

Ia mengimbau masyarakat Riau untuk paham aturan hukum dan bertindak bijak dalam menghadapi masalah. Segala sesuatu jangan ditanggapi terlalu berlebihan.

"Jagalah budaya kita yang damai dan tidak ada gesekan satu sama lain," tutupnya.(rul)