PEKANBARU, GORIAU.COM - Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau kembali menjadi-jadi. Kalau sebelumnya itu di Riau titik panas sempat berkurang dari sekitar 200 titik menjadi 42 hingga 60 titik, sakarang kembali meningkat menjadi 155 titik panas.

Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Indah Devi, kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu siang (8/2/2014) mengatakan, bahwa saat ini Satelit Terra dan Aqua mendeteksi "hotspot" terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis yakni 62 titik disusul Pelalawan yakni 43 titik.

Selanjutnya, demikian Indah, titik panas juga terdeteksi berada di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 19 titik dan di Siak ada sekitar 18 titik. "Sisanya atau sekitar 13 titik lagi berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni 12 dan di Kota Dumai ada satu titik panas," katanya.

Indah mengatakan, bahwa "hotspot" tersebut terdeteksi oleh satelit pada pukul 05.00 WIB.

Ia mengatakan, cuaca cerah hingga berawan dengan peluang hujan yang sangat minim masih terus melanda sebagian besar kabupaten/kota di Riau.

Kondisi tersebut menurut dia yang menjadi pemicu meningkatkan titik panas di sejumlah wilayaha khususnya pada dearah dengan area luas seperti Bengkalis dan Pelalawan serta Siak dan Rokan Hilir.

Titik panas atau "hotspot" diindikasi kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan di suatu kawasan hingga menyebabkan suhu udara meningkat drastis.

BMKG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembersihan lahan dengan membakar. Peristiwa kebakaran lahan di Riau telah mengakibatkan udara di sejumlah kawasan termasuk Pekanbaru menjadi tercemar kabut asap namun belum menganggu aktivitas masyarakat. (fzr/ant)