BENGKALIS, GORIAU.COM - Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Kecaman Bukitbatu, Kabupaten Bengkalis terus meluas. Informasi terakhir, api sudah menghanguskan sekitar 40 hektar di lahan eks PT Pan United dan Surya Dumai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Kabupaten Bengkalis, Moch Jalal ketika dihubungi, Selasa (10/2/2015), membenarkan kebakaran hutan dan lahan di Buruk Bakul telah mencapai puluhan hektar.

''Informasi yang kita terima, lahan yang terbakar itu berada di kawasan PT Surya Dumai dan eks PT Pan United. Saat ini sebanyak 213 personil, termasuk alat sudah dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api,'' ujar Djalal ketika dikonfirmasi sedang bersama Bupati H Herliyan Saleh menuju lokasi kebakaran.

Ditambahkan Djalal, api dengan mudah merambat karena adanya aktivitas penebangan kayu tahun lalu di sekitar wilayah tersebut. Kondisi kayu yang kering tersebut, ditambah panas yang cukup terik, sehingga murah terbakar.

Lokasi persis kebakaran, menurut Djalal lagi, sekitar 6 kilometer dari jalan poros multiyears Pakning-Duri. Untuk akses masuk kendaraan ke lokasi kebakaran, sejauh ini tidak ada kendala, hanya saja untuk melewati kanal, tim pemadam agak sedikit kesulitan.

Dijelaskan Djalal, 213 personil yang diterjunkan ke lokasi tersebut terdiri dari PT Surya Dumai sebanyak 80 orang, PT STM Sinar Mas 65 orang, PT Polres 45 orang, BPBD-Damkar 18 orang, Manggala Agni 10 orang dan MPA 10 orang.

''Selain personil, 2 alat berat juga telah dikerahkan ke lapangan untuk membuat sekat api supaya tidak menyebar, di samping peralatan pemadam kebakaran. Operasi di lapangan di bawah kendali Polres Bengkalis,'' ujar Djalal.

Terpisah, juru bicara PT Sinar Mas Forestry, Nurul Huda ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada mitra perusahaan, dalam hal ini PT Sakato Pratama Makmur (STM), untuk membantu baik tenaga maupun peralatan guna memadamkan api.

''Sebanyak 65 personil dari PT STM Sinar Mas 65 telah dikerahkan untuk membantu memadamkan api. Kita juga membantu alat berat 2 untuk membuat sekat api serta 5 unit pompa Tohatsu,'' ujarnya.

Perusahaan juga telah menyiapkan 1 unit helikopter untuk melakukan water bombing. Namun sejauh ini upaya tersebut masih belum bisa dilakukan mengingat kondisi kayu masih tinggi sehingga tidak efektif.

''Kalau tetap dipaksakan melakukan water bombing, hasilnya tidak maksimal karena air tidak sampai ke tanah tertahan oleh pohon,'' ujar Nurul menambahkan api saat ini sudah semakin mendekati ke lahan mitra perusahaan.(jfk)