PEKANBARU, GORIAU.COM - Himpunan mahasiswa Ocu Kampar (HMOK) Pekanbaru menyampaikan rasa kekecewaaan mereka terhadap kinerja kepolisian daerah Riau melalui aksi demonstrasi di depan gerbang Mapolda Riau, Selasa (30/12/2014). Kekecewaan tersebut mereka ungkapkan melalui penilaian raport merah. Tidak hanya Kapolda yang mereka nilai beraport merah, tetapi juga Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau.

"Kapolda dan Kajati Riau gagal total dalam bertugas," begitu teriakan sang orator HMOK saat aksi.

Catatan raport merah mereka tulis dalam lembaran kertas dengan mencantumkan indikator tugas dari masing-masing pejabat di Polda dan Kajati Riau.

Indikator yang mereka cantumkan antara lain, penyelesaian korupsi, penegakkan hukum, pelayanan masyarakat, penganiayaan, keseriusan/solusi, pungli, sogok-menyogok dan sejumlah indikator lainnya. Masing-masing indikator diberi nilai dengan indeks prestasi yang sebagian besar nilainya nol. Namun terdapat nilai tinggi pada indikator yang sifatnya negatif.

Selain menyatakan kekecewaan terhadap kinerja Kapolda, massa aksi juga menyampaikan 6 tuntutan terkait kasus yang melibatkan istri bupati Kampar Eva Yuliana yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Nurhasmi.

Usai menggelar orasi di Mapolda Riau sekitar 10 menit, massa aksi berjalan menuju Kantor Kejati Riau untuk menyampaikan hal yang serupa kepada Kajati. (wdu)