PEKANBARU GORIAU.COM - BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa 7,3 SR diikuti gempa susulan 5 SR pada pukul 09.43 WIB dan 6,3 SR di 93 Km Tengah Bolaang Mongondu pada pukul 10.08 WIB tadi. Pusat gempa ada di utara Laut Maluku yaitu di 158 km Timur Laut Bitung atau 160 Km Barat Laut Ternate.

Pemantauan tsunami dan dampak gempa masih terus dilakukan oleh Posko BNPB ke BPBD yang wilayah berpotensi terdampak.

Kepala BMKG telah melaporkan peringatan dini kepada Kepala BNPB. Dan Kepala BNPB langsung menuju Pusdalops BNPB lalu menginstruksikan jajaran BNPB untuk persiapan gerakan ke daerah bencana dengan menyiapkan pesawat terbang, logistik dan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana jika sewaktu-waktu darurat.

Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya pagi tadi mengatakan, berdasarkan laporan BPBD, gempa dirasakan sangat kuat di wilayah Sitaro. "Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Guncangan dirasakan selama 5-7 detik. Saat ini masyarakat masih berada di luar rumah dan berangsur normal," kata Sutopo.

Di Ternate dan Kabupaten Sula gempa dirasakan kuat. Namun belum ada laporan tsunami hingga pukul 10.25 WIB dan belum ada laporan kerusakan. Di Manado gempa dirasakan cukup kuat selama 5-7 detik. Info dari Halmahera Barat, gempa terasa keras di sepanjang pantai pesisir.

Berdasarkan analisis dari Pacific Disaster Center, tsunami dengan tinggi gelombang 0.3-1 m akan mencapai beberapa wilayah pesisir Indonesia. Perkiraan 0.5 jam mencapai pantai Manado dan Ternate. Selanjutnya 1-2 jam kemudian mencapai pantai Maluku, Papua, dan Sulteng.

Daerah yang statusnya Siaga Tsunami dan sudah dikonfirmasi Halmahera, Talaud, Bolaangmongondow Selatan, daerah tersebut merasakan getaran gempa dengan kuat. "Pusdalops BNPB sudah memberitahukan waktu kedatangan gelombang tsunami di daerah tersebut. BPBD setempat sedang memberikan arahan kepada masyarakat. Laporan lebih lanjut akan kami laporkan," terang Sutopo.(rls)