PEKANBARU, GORIAU.COM - Warga Gobah kesulitan mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg beberapa hari ini. Tidak jelas kemana menghilangnya gas tersebut hingga menyulitkan ibu-ibu rumah tangga memenuhi kebutuhan dapur mereka.

"Saya sudah mencari Gas Elpiji 3 Kg di warung-warung seputaran Gobah hingga ke Simpang BPG dan Kulim Tenayan Raya. Semua tempat menyatakan gas sedang kosong. Pemilik warung bilang sudah semiggu gas kosong. Saya jadi tidak bisa masak ikan yang saya beli tadi," kata Nina, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Thamrin, Jumat (8/5/2015).

Kesulitan mendapatkan Gas Elpiji menyebabkan Nina tidak bisa memasak untuk anggota keluarganya. "Kalau Gas Elpiji ukuran 12 Kg ada sih di beberapa warung. Tapi itu kan mahal. Itu untuk orang-orang kaya," ungkap Nina.

Tidak hanya Nina, keadaan serupa juga dialami Eni, seorang pemilik warung pecal di Gobah. Dari 3 tabung gas ukuran 3 Kg yang dimilikinya, 2 diantaranya kosong. Ia harus mencari gas sampai dapat agar tetap bisa memasak bahan baku yang akan dijual setiap hari.

"Harga gas sejak seminggu ini naik. Biasanya satu tabung ukuran 3 Kg harganya Rp17.000, naik menjadi Rp18.000," keluhnya.

Baik Nina maupun Eni berharap ketersediaan Gas Elpiji ukuran ekonomis dijamin pemerintah agar tidak menyulitkan kehidupan masyarakat kecil. "Pemerintah harus menjamin ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg ini. Ekonomi masyarakat kecil tidak mampu bila harus membeli gas ukuran 12 Kg," tandas Nina. (wdu)