PEKANBARU, GORIAU.COM - Dinas Pariwisata Provinsi Riau siap untuk mewujudkan kawasan Bukit Rimbang Baling di Kampar Kiri Hulu sebagai destinasi wisata alam di Provinsi Riau. Potensi alamnya cantik untuk dijual. Namun tidak mudah untuk mewujudkan itu semua, karena sejumlah aturan terkait yang berlaku pada daerah konservasi.

Demikian dikatakan pejabat bagian promosi Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Indra Suhairi kepada GoRiau.com di sela-sela Lokakarya Menuju Pengelolaan Efektif Bukit Rimbang Baling dalam Persiapan Sebagai KPHK, Selasa (5/5/2015) di Hotel Pangeran Pekanbaru. "Aturan yang ada saat ini yang membuat susah untuk mengembangkannya menjadi daerah tujuan wisata. Daerah konservasi butuh alam untuk dijaga, sementara untuk pariwisata perlu pengembangan dan pembebasan lahan untuk membuat jalan dan infrastruktur pendukung lainnya," kata Indra.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah kabupaten, provinsi, kementerian pariwisata dan kehutanan harus ada kordinasi yang baik. "Walaupun kawasan Rimbang Baling belum masuk dalam rencana induk pengembangan wisata Provinsi Riau, bila potensinya luar biasa seperti ini, bisa dimasukkan menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Kampar," ungkap Indra.

Kawasan Rimbang Baling merupakan habitat sejumlah satwa langka seperti harimau, tapir, rusa, kijang, kucing batu, kuaw serta ribuan jenis burung dan kupu-kupu cantik. Potensi floranya juga luar biasa. Bunga rflesia merah putih bisa ditemui di daerah tersebut. Kearifan lokal masyarakat, sungai dan air terjunnya juga memiliki daya tarik bagi wisatawan yang datang ke daerah tersebut.

Menurut Direktur KKBHL Ir. Hartono, salah seorang pembicara dalam lokakarya menyatakan pihaknya sebagai penyedia objek, sementara sarana pendukung wisata alam diserahkan kepada pemerintah daerah. Sementara Kepala BBKSDA Riau, Kemal yang juga menjadi narasumber lokakarya menyatakan siap melakukan pengamanan Rimbang Baling. Pihaknya juga akan melakukan pembinaan kepada masyarakat desa konservasi agar mendukung program pemerintah tersebut.(wdu)